Mengenal BAZNAS Tanggap Bencana
lintas86.com, Ponorogo - BAZNAS TANGGAP BENCANA (BTB) adalah unit kerja dari bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS yang dapat mengurangi dampak bencana yang mengakibatkan kemiskinan dan risiko keterparahan bencana akibat bencana.
BTB bertujuan meningkatkan Renovasi Rumah
Program perbaikan rumah yang diakibatkan oleh bencana. Dilakukan secara bergotong royong bersama warga dan relawan setempat. Program ini telah dilaksanakan di 2 lokasi yaitu pasca Gempa Bumi 2 Juni 2016 berkekuatan 5,5 skala Richter (SR) di Pesisir Selatan Sumatera Barat serta pasca Banjir pada 31 Agustus 2016 di Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat. Total penerima manfaat di 2 lokasi tersebut 33 jiwa.
Dapur Umum
Program dapur umum menyediakan kebutuhan pokok berupa makanan siap saji 3 kali per hari dengan menu seimbang dan bergizi. Melibatkan warga setempat dan relawan lokal. Dilaksanakan minimal 3 hari berturut-turut atau selama masa tanggap darurat. Telah dilaksanakan di 11 lokasi yaitu:
1. Bencana Tanah Longsor Banjarnegara.
2. Kebakaran Simprug Jakarta.
3. Banjir Bandang Anyer Banten.
4. Banjir Sindangbarang Cianjur Jawa Barat.
5. Banjir Bandang Garut Jawa Barat.
6. Banjir Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat.
7. Banjir Total Persada Tangerang Banten.
8. Banjir Karawang Jawa Barat.
9. Bencana banjir di Tuban Jawa Timur.
10. Gempa 6.5 SR di Pidie Jaya, Aceh.
11. Banjir Bandang Bima, NTB.
Jembatan Darurat
Program pembangunan jembatan darurat yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang. Dilakukan secara bergotong royong bersama warga dan relawan setempat untuk mempercepat dan memudahkan akses warga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Pembangunan 6 bencana bencana banjir bandang telah dilaksanakan di 4 lokasi yang terhubung.
1. Dusun Wudu dengan Dukuh Kerajan di Desa Gumelem Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah
2. Kp. Bengras dengan Kp. Leuwi panjang di Desa Sindang Mandi, Anyer, Banten
3. 2 jembatan di Kp. Ciinet, Desa Cipamingkis dan Kp. Nagrak, Desa Mekar Jaya, Kec. Cidolog Sukabumi, Jawa Barat
4. 2 jembatan darurat di Desa Sirnajaya yang terhubung Kp. Cilimus dengan Kp. Tarisi, dan Kp. Cilandak dengan Kp. Leuwi Panjang, Kec. Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat
Dapur Air
Program layanan berupa penyediaan air panas dan minuman hangat siap saji ini sangat membantu dan dibutuhkan para penyintas saat berada di pengungsian terutama bagi kaum yang rentan lansia, balita dan ibu hamil serta menyusui. (Sumber baznas.go.id/min)
Buatkan judul berita singkat masyarakat tentang Pengurangan Risiko Bencana (PRB) melalui edukasi; korban bencana dalam tahapan Rescue, Relief, Recovery, Recontruction; Serta menumbuhkan jiwa kerelawanan di masyarakat, menguatkan kapasitas dan membangun jaringan Relawan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, BTB melakukan tiga program.
Pertama, Penanganan Korban Bencana melalui kegiatan Rescue (upaya penyelamatan secara cepat dan tepat untuk mengurangi jumlah); Bantuan (bantuan kebutuhan dasar untuk mengembalikan kemandirian korban); Pemulihan (mengembalikan keadaan sebelum bencana); dan Rekonstruksi (pembangunan kembali sarana prasarana yang rusak bencana bencana menjadi lebih baik)
Kedua, Penanganan Risiko Bencana (PRB) melalui kegiatan Edukasi di sekolah, komunitas, tentang simulasi evakuasi, pembuatan renkon, penggunaan alat keselamatan diri, penggunaan alat-alat evakuasi dan pembuatan meme kampanye PRB; Sekolah Aman Bencana; BTB Pergi ke Sekolah; dan PRB berbasis komunitas.
Ketiga, Kerelawanan melalui kegiatan rekrutmen relawan darurat dan rekrutmen relawan terencana; Pelatihan kepada rekrutmen relawan terencana; pelatihan kepada rekrutmen terencana untuk dapat memberikan responn cepat terhadap bencana di lokasi sekitar tempat tinggal mereka dan memiliki garis koordinasi dengan BTB (Kab / Kota, Provinsi, Pusat); Pembinaan berupa pembekalan dan pengorganisasian lanjutan bagi relawan BTB untuk dapat mendiri dengan tetap berkoordinasi dengan BAZNAS (Kab / Kota, Provinsi, Pusat); Jaringan antara penggiat PB dan relawan PB, baik skala nasional dan regional.
Respon Bencana
Kecepatan dalam penanggulangan bencana adalah kunci utama dalam memberikan pelayanan bagi korban bencana. Untuk mendukung upaya tersebut BAZNAS Tanggap Bencana didukung oleh tim yang handal dengan sebutan TIREK (Tim Reaksi Kilat). Sejak Juni 2016 BTB telah merespon 23 kali bencana Indonesia, termasuk:
1. 7 Juni 2016, Gempa Bumi Pesisir Selatan Sumatera Barat
2. 18 Juni 2016, Tanah Longsor Desa Caok Dan Donorati Purworejo, Jawa Tengah
3. 18 Juni 2016, Tanah Longsor & Banjir Bandang Banyumas
4. 18 Juni 2016, Tanah Longsor Banjarnegara, Jawa Tengah
5. 27 Juni 2016, Kebakaran Muara Baru, Jakarta Barat
6. 2 Juli 2016, Kebakaran Simprug, Jakarta
7. 26 Juli 2016, Banjir Bandang, Anyer, Banten
8. 17 Juli 2016, Pergerakan Tanah Sukabumi, Jawa Barat
9. 15 Agustus 2016, Banjir Trenggalek, Jawa Timur
10. 31 Agustus 2016, Banjir Desa Girimukti Dan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat
11. 1 September 2016, Penggusuran Rawajati, Jakarta Selatan
12. 5 September 2016, Kebakaran Respon Sawah Lio, Jakarta Barat
13. 20 September 2016, Banjir Bandang, Garut, Jawa Barat
14. 24 Oktober 2016, Tanah Longsor Kp. Lebak Kantin Rt. 01/06 Kel. Sempur, Kec.Bogor Tengah Bogor, Jawa Barat
15. 28 Oktober 2016 Banjir Bale Endah, Bandung, Jawa Barat
16. 9 November 2016, Banjir Bandang, Desa Cipamingkis Kp. Ciinet Dan Desa Mekar Jaya Kp. Nagrak, Kec. Cidolog Sukabumi
17. 12 November 2016, Banjir Jl.Bumi Ayu Komp. Total Persada Raya Rt. 6 RW 8 Kel. Gembor, Kec. Periuk Kota Tangerang
18. 14 November 2016, Banjir Kp. Gempol Rawa Rt. 001/004, Kel. Tanjung Pura, Kec. Karawang Barat, Jawa Barat
19. 16 November 2016, Banjir Kp. Laban, Cikarang Timur Bekasi
20. 17 November 2016, Banjir Bandang Sukabumi, Jawa Barat
21. 4–9 Desember 2016, Banjir Tuban, Jawa Timur
22. 8 Desember 2016, Gempa Tektonik 6.5 SR Pidie Jaya, Aceh
23. 24 Desember 2016, Banjir Bandang, Bima, NTB
Evakuasi
Aktifitas penyelamatan korban bencana, dimulai dari pencarian hingga pertolongan dan pelayanan ke tempat aman dan nyaman. Selama tahun 2016, Tim BTB telah terlibat dalam 3 kali evakuasi misi yaitu:
1. Bencana Tanah longsor Purworejo,
2. Banjir di wilayah Total Persada Tangerang,
3. Banjir di wilayah Garut.
Renovasi Rumah
Program perbaikan rumah yang diakibatkan oleh bencana. Dilakukan secara bergotong royong bersama warga dan relawan setempat. Program ini telah dilaksanakan di 2 lokasi yaitu pasca Gempa Bumi 2 Juni 2016 berkekuatan 5,5 skala Richter (SR) di Pesisir Selatan Sumatera Barat serta pasca Banjir pada 31 Agustus 2016 di Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat. Total penerima manfaat di 2 lokasi tersebut 33 jiwa.
Dapur Umum
Program dapur umum menyediakan kebutuhan pokok berupa makanan siap saji 3 kali per hari dengan menu seimbang dan bergizi. Melibatkan warga setempat dan relawan lokal. Dilaksanakan minimal 3 hari berturut-turut atau selama masa tanggap darurat. Telah dilaksanakan di 11 lokasi yaitu:
1. Bencana Tanah Longsor Banjarnegara.
2. Kebakaran Simprug Jakarta.
3. Banjir Bandang Anyer Banten.
4. Banjir Sindangbarang Cianjur Jawa Barat.
5. Banjir Bandang Garut Jawa Barat.
6. Banjir Dayeuh Kolot, Bandung, Jawa Barat.
7. Banjir Total Persada Tangerang Banten.
8. Banjir Karawang Jawa Barat.
9. Bencana banjir di Tuban Jawa Timur.
10. Gempa 6.5 SR di Pidie Jaya, Aceh.
11. Banjir Bandang Bima, NTB.
Jembatan Darurat
Program pembangunan jembatan darurat yang diakibatkan oleh bencana banjir bandang. Dilakukan secara bergotong royong bersama warga dan relawan setempat untuk mempercepat dan memudahkan akses warga dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Pembangunan 6 bencana bencana banjir bandang telah dilaksanakan di 4 lokasi yang terhubung.
1. Dusun Wudu dengan Dukuh Kerajan di Desa Gumelem Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah
2. Kp. Bengras dengan Kp. Leuwi panjang di Desa Sindang Mandi, Anyer, Banten
3. 2 jembatan di Kp. Ciinet, Desa Cipamingkis dan Kp. Nagrak, Desa Mekar Jaya, Kec. Cidolog Sukabumi, Jawa Barat
4. 2 jembatan darurat di Desa Sirnajaya yang terhubung Kp. Cilimus dengan Kp. Tarisi, dan Kp. Cilandak dengan Kp. Leuwi Panjang, Kec. Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat
Dapur Air
Program layanan berupa penyediaan air panas dan minuman hangat siap saji ini sangat membantu dan dibutuhkan para penyintas saat berada di pengungsian terutama bagi kaum yang rentan lansia, balita dan ibu hamil serta menyusui. (Sumber baznas.go.id/min)