Banjir Genangi Jalan Nasional Ponorogo-Wonogiri
lintas86.com, Ponorogo - Jalan jalur nasional yang menghubungkan Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan Kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa Tengah (Jateng) tergenang air sekitar 500 meter.
Ruas jalan yang tergenangi itu masuk Desa Gandukepuh Kecamatan Sukorejo Ponorogo. Air yang menggenangi jalan itu, merupakan luapan air sungai Sekayu. Hujan deras sepanjang Selasa (14/02) malam hingga Rabu dini membuat debit air di sungai yang menuju sungai Bengawan Madiun itu naik.
“Air sungai naik tadi sekitar pukul 03.00 WIB,” kata Wachid, salah satu warga Desa Gandu Kepuh yang halaman rumahnya tergenangi air luapan sungai Sekayu, Rabu (15/02/2023).
Wachid mengungkapkan bahwa hujan turun sepanjang Selasa malam. Mulai ba’da salat Isya hingga Rabu dini hari. Setelah hujan mulai reda sekitar pukul 02.00 WIB, selang satu jam halaman rumahnya tergenangi oleh air. Prosesnya cepat sekali. Kemungkinan debit air di sungai Sekayu naiknya juga cepat.
“Selang satu jam setelah hujan reda itu, halaman mulai tergenangi air. Air itu berasal dari luapan sungai Sekayu, dan terjadinya sangat cepat. Mungkin debit air juga meningkat cepat,” katanya.
Ruas jalan nasional itu, tergenangi oleh air dengan ketinggian sekitar 20-30 centimeter. Keadaan itu sempat membuat macet. Sebab, ratusan kendaraan sepeda motor sangat hati-hati dalam melewati ruas jalan yang tergenangi air. Tak jarang sepeda motor yang nekat melaju di jalan yang tergenangi oleh air itu mengalami mogok.
“Sebelum pukul 07.00 tadi kan banyak anak sekolah yang berangkat. Karena tau jalannya banjir, ada yang berhenti di pinggir jalan. Sehingga membuat macet,” kata salah satu pengendara yang akan mengantarkan anaknya ke sekolah.
Dia mengaku sempat macet tidak bergerak selama setengah jam di barat traffic light perempatan Sekayu. Beruntung ada petugas dari kepolisian, TNI dan BPBD, PMI dan gabungan relawan Ponorogo yang mengurangi kemacetan. Sehingga, kemacetan yang sempat panjang itu bisa diurai. Kendaraan dari arah barat maupun timur sudah mulai bergerak, meski harus pelan dan hati-hati.
“Tadi sempat kejebak macet, hampir setengah jam tidak bergerak. Terus mulai diurai oleh petugas kepolisian dan TNI, dibantu PMI dan gabungan relawan". pungkasnya (min)