Inspiratif, Guru SMK di Ponorogo Bercocok Tanam di Atap Rumah
lintas86.com, Ponorogo - Seorang guru SMK di Kabupaten Ponorogo, Jatim, kreatif bercocok tanam model tabulampot dengan memanfaatkan ruang dak yang berada di atas atap rumah.
Adalah Tarmin S. Kom, Guru SMK Negeri 2 Ponorogo Jatim, yang kreatif memilih ruang dak di atap atas rumah kostnya untuk bertanam aneka sayur mayur. Seperti lombok, sledri, sawi, terong, kangkung dan buah-buahan.
”Ini terinspirasi oleh terbatasnya lahan yang sempit, dan muncul ide inovasi memilih ruang dak atap rumah untuk lahan bertanam,” ujar Tarmin.
Pengajar bidang studi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) ini, memakai planterbag dan galon bekas wadah air mineral untuk media tanamnya. Ini dilakukan di rumah kostnya yang berlokasi di Jalan Poncowolo, Ponorogo, Jatim.
Hasil panenan tanaman di ‘kaki langit’ ini, dipakai untuk memenuhi kebutuhan anak asuhnya di kost Griya Amanah. Sebagian lainnya, dibagikan ke tetangga sekitar, dan untuk pemenuhan kebutuhan dapur salah satu Pondok Pesantren (Ponpes).
”Alhamdulillah, dengan menanam aneka sayuran di dak atap rumah ini, dapat mencukupi kebutuhan anak-anak kost di Griya Amanah, juga dapat berbagi dengan tetangga,” ujar Tarmin.
Subur Produktif
Mungkin karena berkah, menyebabkan tanaman dapat tumbuh subur dan berbuah lebat. ”Untuk lomboknya, sudah panen sampai beberapa kali dan tetap subur serta produktif,” tuturnya.
Tarmin rajin melakukan pruning (pemangkasan) ranting sebagai bagian dari tindakan perawatan. ”Setiap kali dilakukan pruning terhadap sebagian ranting-rantingnya, akan muncul tunas-tunas baru beserta bakal buahnya,” katanya.
Dia berharap, apa yang dilakukannya ini bisa memberikan inspirasi dan edukasi kepada para guru dan warga, untuk ikut kreatif memanfaatkan lahan sempit guna bercocok-tanam aneka sayur-mayur. Yang itu dapat dilakukan di komplek sekolahan maupun di rumah masing-masing.
Kata Tarmin, media tanam yang bagus untuk bertanam tabulampot adalah tanah, dicampur sekam dan pupuk kandang atau kompos yang telah dipermentasi.
Kalau tidak ada sekam, dapat diganti dengan serbuk limbah kayu gergajian. Agar media tanam bisa porous (berpori).
Untuk penyiraman, menggunakan sistem drip (menetes) sehingga tinggal memutar kran air akan mengalir melalui instalasi pipa drip yang telah terpasang di masing-masing tanaman. (*)