Kang Giri Bupati Ponorogo Tebus Biaya Persalinan Bayi dan Ibu yang Diduga Ditahan Rumah Sakit | lintas86.com

Kang Giri Bupati Ponorogo Tebus Biaya Persalinan Bayi dan Ibu yang Diduga Ditahan Rumah Sakit


lintas86.com, Ponorogo - Pihak RS Muslimat Ponorogo angkat bicara perihal postingan ibu dan bayi ditahan gegara tak mampu membayar biaya persalinan.

Humas RS Muslimat Ponorogo, Tumardie, mengatakan jika Siti Chotijah melahirkan disini pada 6 April 2023 lalu.

Dia menyebutkan sang suami yang bernama Kuswoyo dari awal tidak menyampaikan terkait dengan keberatan biaya.

“Sebenarnya dari rumah sakit kami (RS Muslimat) ini apabila dari awal pasien menyampaikan terkait dengan pembiayaan administrasi bisa minta keringanan gak, biasa temen-temen akan membantu dan tetap melayani,” kata Mardi, Minggu (9/3/2023).

Menurutnya, karena tidak  menyampaikan keberatan biaya, sehingga pihak RS Muslimat tidak mengetahui.

Terbongkarnya saat yang bersangkutan bayar di kasir.

\"kemudian belum bisa sesuai dengan administrasi yang harus diselesaikan jadi sebenarnya seperti ini sudah berkali-kali pasien kami yang datang memberikan menyodorkan keringanan. Kami support baik itu dari rumah sakit atau organisasi yang lain,\" terangnya.

Dia menegaskan informasi yang diterima bahwa pasien akan mendapatkan transferan Senin atau Selasa, sehingga ditunggu sampai yang bersangkutan melunasi.

Biaya kisaran Rp 8,1 juta.

Operasi Caesar dari yg bersangkutan Rp 3 juta, kasih keringanan dari RS Muslimat Ponoroto Rp 1 juta, organisasi NU Rp 400 ribu dan sisanya Bupati juga memberi bantuan.

“Ga ditahan, beliau menyampaikan senin atau selasa menunggu transferan dari keluarga. Baru ada Rp 3 juta.

Ini bukan kasus pertama kali, SC juga kekurangannya minta jatuh tempo, saya kasih bantuan, beliau menghilang tidak ada kabar,” pungkasnya,

Dibayar Rumah Sakit

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (Kang Giri) menemui keluarga bayi dan ibu yang diduga ditahan di RS Muslimat Ponorogo karena tak kuat membayar biaya persalinan, Minggu (9/4/2023).

Kang Giri ingin memastikan kabar tersebut.

Saat datang di RS Muslimat Ponorogo, Kang Giri langsung menemui pihak administrasi.

Dia menebus semua kekurangan biaya persalinan Siti Chotijah warga Kota Madiun ini.

Terlihat kekurangannya adalah Rp 3,7 juta, Dengan rincian total biaya Rp 8,1 juta kemudian telah dibayar oleh keluarga sebesar Rp 3 juta.

Lalu mendapatkan diskon dari RS Muslimat dan NU sebanyak Rp 1,4 juta.

“Ya kan viral di media ,kan kasian terlalu lama disini rumah sakit ibunya juga repot ya sudah kita keluarkan biar segera ketemu keluarganya,” ujar Kang Giri.

Dia menjelaskan datang untuk melakukan pelunasan.

Kang Giri juga tidak menyalahkan pihak RS Muslimat Ponorogo.

Dia paham betul bagaimana prosedur yang ada di RS Muslimat Ponorogo

“Karena belum ada pelunasan barangkali iya prosedurnya begitu jangan sampai saling menyalahkan ini kan tidak forum mencari kambing hitam atau kesalahan siapapun,” katanya.

Dia menjelaskan memang pasangan suami istri Kuswoyo dan Siti Chotijah tercatat sebagai warga Kota Madiun.

Keduanya di Ponorogo hanya mengontrak karena bekerja di bumi reog.

“Ini bukan urusan KTP mana ya. Tapi lebih kepada kemanusiaan. Biar ibu, anak dan bapaknya bertemu di rumah. Tidak di rumah sakit,” urainya.

Viral di Medsos

Sebelumnya, Ibu dan bayi di Ponorogo ditahan tak boleh pulang karena tidak mampu melunasi biaya persalinan.

Peristiwa ini viral di media sosial (medsos) baik di pesan singkat WhatsApp maupun grup Facebook.

\"Mohon bantuan e lur. Sing iso nulung nebus ne bayi ng rs Muslimat Iki sak ibu ne ketahan ng rs muslimat mergo gak duwe biaya. Kronologi caesar gak duwe Bpjs lahiran operasi. Lur tulung kulo. 083896096xxx

(Mohon bantuannya. Yang bisa menolong menebus bayi di rs Muslimat. Juga sama ibunya ketahuan di RS Muslimat karena tidak punya biaya. Kronologi caesar tidak punya bpjs. 083896096xxx)\" tulis oleh akun bernama Raja Tega

Berdasarkan info dilapangan saat ketemu langsung dengan pembuat postingan, ternyata adalah Kuswoyo (37) warga Kota Madiun.

“Yang posting memang saya. Ini anak kedua saya perempuan lahir secara caesar di RS Muslimat Ponorogo tapi belum boleh pulang,” ujar Kuswoyo, Minggu (9/3/2023).

Dia menjelaskan bahwa saat sang istri yang bernama Siti Chotijah (38) ingin melahirkan, dia sudah mempersiapkan biaya.

Hanya saja biaya yang dipersiapkan sebesar Rp 3 juta.

“Pikiran saya bisa melahirkan normal di bidan. Jadi saya menjual motor laku Rp 3 juta. Rupanya kondisinya sungsang sehingga oleh bidan dirujuk ek RS Muslimat,” katanya.

Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain operasi caesar.

Saat itu pihak RS Muslimat Ponorogo hanya bertanya apakah punya BPJS. Karena tidak ada, dia memilih pasien umum.

“Bayi lahir dengan selamat perempuan, berat 3.2 kg dan panjang 50 centimeter. Lahir pada tanggal 6 April 2023 lalu,” tegasnya. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url