DIKLATSAR Angkatan II KSR PMI Unit IAIDA Banyuwangi, Tingkatkan Kuantitas dan Kualitas Relawan dalam Menyambut Tantangan Krisis
Pelatihan ini dilakukan secara bertahap, Tahap 1 dilaksanakan pada tanggal 11 hingga 16 Maret 2023, tahap 2 pada tanggal 12 hingga 16 April 2023, dan tahap 3 pada tanggal 14 hingga 20 Agustus 2023. Kegiatan dilaksanakan di Aula Al Haramain lantai 2, yang berlokasi di Pondok Pesantren Darussalam.
Pada tahap 3 (akhir) Fasilitator pelatihan selain dari PMI Kabupaten Banyuwangi juga dari PMI Provinsi Jawa Timur dengan materi Simulasi Gempa tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2023 yang dimulai pada pukul 08.00 sampai 15.00 wib bertempat di Lapangan Ponpes Darussalam Blokagung. Peserta dibagi dalam beberapa kelompok yang meliputi : Asessment, PP dan Evakuasi, Shelter, Logistik dan Distribusi, RFL, Dapur Umum dan WASH.
Jumlah peserta dalam Simulasi sebanyak 32 orang. Dari jumlah tersebut, 28 peserta adalah mahasiswa dari Institut Agama Islam Darussalam Blokagung, 3 peserta berasal dari Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng, dan 1 peserta dari Universitas PGRI Banyuwangi.
Sedangkan personil yang dilibatkan dalam Simulasi antara lain anggota KSR IAIDA, adik-adik PMR WIRA SMA Darussalam (sebagai partisipan dan sukarelawan dalam kegiatan simulasi bencana), dan Tim Multimedia Darussalam sebagai panitia dokumentasi.
Dalam kegiatan ini, M. Hunim sebagai Ketua Panitia Pelatihan menjelaskan bahwa Diklatsar KSR PMI IAIDA bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang sadar akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi berbagai tantangan dan memiliki kemampuan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pelatihan ini juga berfungsi sebagai wadah bagi anggota KSR untuk memahami prinsip-prinsip Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional serta menerapkannya dalam tindakan nyata. Melalui pelatihan ini, diharapkan semangat relawan muda dapat tergalang dan membentuk karakter yang empati, tanggap, dan bertanggung jawab.
Drs. Yaseni Bachtiar, M.Pd. Pengurus PMI Kabupaten Banyuwangi dalam sambutannya pada saat Penutupan mengatakan, "Keberadaan PMI sangat penting dan sangat dibutuhkan, ini terbukti bahwa setelah kemerdekaan Lembaga sosial yang pertama kali terbentuk adalah PMI,". Ungkapnya
"Sebagai relawan, KSR penting untuk merasa bangga dan berkontribusi nyata dalam menjaga eksistensi PMI. Keberadaan relawan di Pondok Pesantren juga sejalan dengan hadits Nabi yang menyatakan bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain,". Jelasnya
"Prinsip dasar Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional yang salah satunya adalah kesukarelaan juga menjadi dasar dalam kegiatan relawan ini, yaitu melakukan kegiatan dengan niat ikhlas tanpa mengharap imbalan,". Tambahnya
KH. Mukhtar Syafaat pendiri Pesantren Darussalam Blokagung menyampaikan bahwa santri itu harus bisa apa apa, selagi masih belajar, semua di pelajari guna bekal untuk kehidupan bermasyarakat esok.
Banyak lulusan dari pesantren yang sudah cerdas dibidang ilmu pengetahuan umum maupun agama, semoga dengan adanya DIKLATSAR ini mampu mencetak santri yang bukan cuma mahir di keilmuan saja tapi juga punya semangat relawan yang tinggi.
Kita harus bangga sebagai relawan dilingkungan pesantren karena dari 6 ribu santri Alloh takdirkan KSR IAIDA. (min)