Fakultas Syariah UNIDA Ponorogo dan Peradi Gelar PKPA
 |
| Dr. Imam Kamaludin, LC, M. Hum, Dekan Fakultas Syariah Unida Ponorogo saat membuka kegiatan PKPA Peradi |
Mahfud SH, Ketua DPC Peradi Ponorogo, menyampaikan Dalam waktu relatif singkat sejak pembentukannya, PERADI (Persatuan Advokat Indonesia) telah mengambil langkah-langkah penting untuk membentuk landasan organisasi yang kuat dan mampu menghadapi tantangan masa depan.
"Dalam upayanya untuk menjadi organisasi advokat yang berperan penting dan independen, PERADI telah mencapai beberapa tonggak penting. Pertama, PERADI secara proaktif mengembangkan prosedur untuk memungkinkan advokat asing bekerja di Indonesia melalui rekomendasi yang sesuai. Langkah ini menunjukkan komitmen PERADI untuk mempromosikan kerjasama lintas-batas dalam praktik hukum dan memastikan kualitas dalam profesinya. Kedua, pendirian Dewan Kehormatan Sementara dan rencana pembentukan Dewan Kehormatan tetap menandakan komitmen PERADI untuk menjaga etika dan integritas di kalangan anggotanya. Keberadaan dewan ini akan menjadi pijakan bagi pengawasan internal yang kuat dan membantu memelihara standar profesionalisme yang tinggi. Ketiga, dengan pembentukan Komisi Pendidikan Profesi Advokat Indonesia (KP2AI), PERADI menunjukkan perhatian serius terhadap pendidikan dan pengembangan berkelanjutan anggotanya. Langkah ini akan memastikan bahwa calon advokat mendapatkan pendidikan yang baik dan advokat berpengalaman terus mengikuti perkembangan hukum terbaru,". Ungkapnya
"Penting untuk dicatat bahwa semua keputusan dan struktur organisasi yang diambil oleh PERADI dibentuk melalui musyawarah, mencerminkan semangat inklusifitas dan demokrasi dalam menentukan arah organisasi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, PERADI berambisi untuk menjadi organisasi yang independen, melayani kepentingan pencari keadilan, dan memberikan pelayanan terbaik bagi anggotanya. Meskipun usianya masih muda, PERADI telah mencapai banyak pencapaian penting dan terus bergerak maju menuju tujuannya sebagai wadah advokat yang kuat, etis, dan berdampak di Indonesia. Dengan landasan yang diletakkan dan semangat yang dimiliki, PERADI memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkontribusi dalam menjaga keadilan dan kepentingan masyarakat secara luas,". Jelasnya
"Penting untuk dicatat bahwa semua keputusan dan struktur organisasi yang diambil oleh PERADI dibentuk melalui musyawarah, mencerminkan semangat inklusifitas dan demokrasi dalam menentukan arah organisasi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, PERADI berambisi untuk menjadi organisasi yang independen, melayani kepentingan pencari keadilan, dan memberikan pelayanan terbaik bagi anggotanya. Meskipun usianya masih muda, PERADI telah mencapai banyak pencapaian penting dan terus bergerak maju menuju tujuannya sebagai wadah advokat yang kuat, etis, dan berdampak di Indonesia. Dengan landasan yang diletakkan dan semangat yang dimiliki, PERADI memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkontribusi dalam menjaga keadilan dan kepentingan masyarakat secara luas,". Jelasnya
 |
| Mahfud SH Ketua DPC Peradi Ponorogo saat memberikan sambutan |
"PKPA ini wewenang DPN Peradi dengan UNIDA Ponorogo, sya berharapa semua peserta bisa mengikuti sampai selesai, Semoga PKPA ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta pemahaman tentang berbagai aspek hukum yang relevan dengan praktik, memperoleh manfaat yang berkelanjutan dari pengalaman belajar mereka, baik dalam pengembangan profesional maupun kontribusi pada sistem peradilan yang lebih kuat,". Tambahnya
Sementara itu, Dr. Imam Kamaludin, LC, M. Hum, Dekan Fakultas Syariah Unida Ponorogo dalam sambutannya, menyampaikan bahwa acara ini menarik banyak kasus yang menimpa umat dan bahwa tidak ada pembedaan antara umat Muslim dan non-Muslim dalam penegakan dan pembelaan hukum.
Ia juga menekankan pentingnya pengacara umat Muslim di Indonesia.
Dr. Imam Kamaludin juga memberikan contoh kasus-kasus terkait narkoba di Singapura, Iran, dan Indonesia yang menunjukkan ambiguitas dalam penerapan hukum.
Dr. Imam Kamaludin juga memberikan contoh kasus-kasus terkait narkoba di Singapura, Iran, dan Indonesia yang menunjukkan ambiguitas dalam penerapan hukum.
Ia menyampaikan terima kasih kepada DPC dan DPN Peradi serta peserta yang telah mempercayai dan mengikuti PKPA Peradi di UNIDA Ponorogo. (min)
