PMI Salurkan 112.000 Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan di Kabupaten Blitar

Ketua PMI Jatim Imam Utomo didampingi Ketua PMI Kab Blitar Rijanto, saat melakukan monitoring droping air bersih di Kabupaten Blitar

lintas86.com, Blitar - PMI (Palang Merah Indonesia) Kabupaten Blitar akan meningkatkan pasokan air bersih ke Desa Tugurejo, Kecamatan Wates, yang sedang mengalami dampak kekeringan. 

Jumlah rit pasokan air akan ditambah dari 2 rit menjadi 3 rit per hari. Tujuan penambahan pasokan air bersih ini adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat yang terdampak kekeringan.

Ketua PMI Jawa Timur, Imam Utomo, bersama dengan mantan Bupati Blitar, Rijanto, mengumumkan rencana penambahan pasokan air bersih ini saat melakukan pemantauan di Desa Tugurejo, Kecamatan Wates. 

Imam menyatakan bahwa dengan banyaknya warga yang terdampak kekeringan, peningkatan pasokan air bersih perlu dilakukan agar kebutuhan air masyarakat dapat tercukupi.

"Yang penting kebutuhan warga bisa terpenuhi, dan penggunaan air bisa dilakukan sebaik mungkin dan sehemat mungkin agar kebutuhannya tercukupi," kata Imam Utomo, mantan Gubernur Jawa Timur, pada Minggu (24/9/2023).

PMI Kabupaten Blitar telah memberikan bantuan air bersih ke Desa Tugurejo, Kecamatan Wates dalam beberapa pekan terakhir. 

"Total yang telah disalurkan ada 112.000 liter air bersih untuk 9.288 jiwa di Dusun Bejirejo dan Wonosari, Desa Tugurejo, Kecamatan Wates,". Jelasnya

Agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat terpenuhi, penambahan pasokan air dilakukan. 

Sebanyak 24 relawan PMI ditugaskan untuk menyalurkan bantuan air bersih langsung ke rumah-rumah warga.

Selain melakukan droping air, PMI juga sedang mengajukan proposal untuk program pipanisasi dan sumur bor di wilayah yang mengalami kekeringan. 

Di Desa Tugurejo, Kecamatan Wates ini, sudah ada sumur bor, namun masih belum ada pompa dan pipa yang tersedia.

"Melihat kondisi tersebut, PMI Jawa Timur akan mengajukan bantuan untuk memasang pompa dan melakukan pipanisasi agar kekeringan di wilayah tersebut bisa teratasi. Dengan adanya sumur bor, diharapkan dapat mengatasi masalah kekeringan yang terjadi setiap tahun di wilayah pesisir Blitar,". Tambahnya

Desa Tugurejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar telah memiliki program pipanisasi. Sayangnya, program ini hanya berjalan saat musim penghujan. 

Sementara itu, iuran yang dibayarkan warga untuk air bersih melalui program tersebut relatif tinggi. Namun, pada saat dibutuhkan air dari pipanisasi, program ini tidak berjalan.

Selain mengandalkan bantuan dari BPBD, PMI, dan organisasi lainnya, warga juga mengambil air dari sumber mata air yang masih aktif. Kekeringan di wilayah Blitar Selatan, terutama di Wates, merupakan masalah klasik yang hingga saat ini belum dapat dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Blitar maupun pihak desa.

Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya menyampaikan terimakasih kepada PMI Kabupaten Blitar dan semua organisasi terkait yang telah berkontribusi dalam membantu penanganan kekeringan ini. Diharapkan dengan penambahan pasokan air bersih, kebutuhan air masyarakat yang terdampak kekeringan dapat terpenuhi. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url