PMI Turunkan Personil pada Karhutla Gunung Arjuno Wilayah Kota Batu | lintas86.com

PMI Turunkan Personil pada Karhutla Gunung Arjuno Wilayah Kota Batu


lintas86.com, Batu - Palang Merah Indonesia (PMI) telah mengirimkan personel untuk membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno Kota Batu. 

Mereka bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu dan 64 tim gabungan dari berbagai instansi, termasuk Taman Hutan Raya R. Soerjo, TNI, Polri, FPRB, Tagana, Brigade Penolong 13.38 Kota Batu, dan potensi relawan lainnya.

Ketua PMI Kota Batu, Ir. H. Punjul Santoso, MM, melalui Kepala Markas Abdul Muntolib mengatakan, bahwa PMI turun berdasarkan hasil rapat koordinasi rekomendasi penetapan Status Tanggap Darurat Bencana bersama Walikota Batu dan instansi terkait. 

"Hari ini merupakan hari kelima kami bersama petugas BPBD Kota Batu dan tim gabungan masih bertugas memadamkan api di kawasan Brakseng, lereng Gunung Arjuna di wilayah Kota Batu," ungkapnya.

Penanganan karhutla di Gunung Arjuno yang telah melanda wilayah Kota Batu, Jawa Timur sejak Selasa (5/9/2023) mulai menunjukkan hasil. 

Hingga Kamis (7/9/2023), hanya satu titik api yang tersisa. 

PMI Kota Batu saat ini bertugas di Tempat Pengambilan Air TDB Kebakaran Karhutla Gunung Arjuno di Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, menjelaskan bahwa akibat karhutla, terdapat 46 titik kobaran api. 

Berbagai upaya telah dilakukan baik dengan pendekatan manual oleh tim gabungan maupun water bombing. 

"Hasilnya, hingga saat ini hanya tersisa satu titik api dari total 46 titik yang terjadi sejak awal kebakaran," ungkapnya.

Hingga kini, petugas BPBD Kota Batu bersama tim gabungan masih terus fokus memadamkan api di lapangan. 

Dari data BPBD Kota Batu, luasan lahan yang terbakar di Gunung Arjuno wilayah Kota Batu mencapai 907 hektar. Kebakaran telah melanda sebagian kawasan di Desa Sumberbrantas, Desa Tulungrejo, dan Desa Sumbergondo.

Kebakaran ini bermula di kawasan Bukit Budug Asu dan kemudian merembet ke Kabupaten Pasuruan sebelum meluas ke Kota Batu hingga Mojokerto. 

Saat ini, status karhutla di Kota Batu telah ditingkatkan menjadi tanggap darurat. 

Meskipun sudah dilakukan water bombing, namun api masih belum padam.

Dampak karhutla ini juga menyebabkan sejumlah flora dan fauna serta vegetasi mati, seperti cemara gunung, ilalang, dan semak belukar. 

Kendala penanganan karhutla ini dipengaruhi oleh kondisi vegetasi yang kering akibat musim kemarau dan angin kencang yang membuat api cepat merembet. Petugas gabungan masih terus berfokus dalam upaya pemadaman di lapangan. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url