Evaluasi Program, PMI Jatim Gelar Muskerprov
Muskerprov ini dihadiri oleh pengurus dan dewan kehormatan PMI Jawa Timur, serta pengurus PMI dari seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur.
Ketua PMI Jawa Timur, H. Imam Utomo S. menyampaikan pentingnya tindak lanjut dari Muskerprov PMI Jawa Timur melalui penyelenggaraan Muskerkot dan Muskerkab di setiap kabupaten dan kota.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2023 dan mempersiapkan program-program untuk tahun 2024.
Dalam mengajukan dana hibah dari pemerintah, program-program yang akan dilaksanakan harus disampaikan, dan itu dapat dibahas melalui Musker. Hal ini sama yang dilakukan juga di tingkat provinsi Jawa Timur.
Salah satu program prioritas yang disampaikan dalam Musker adalah pembinaan PMR (Palang Merah Remaja).
Salah satu program prioritas yang disampaikan dalam Musker adalah pembinaan PMR (Palang Merah Remaja).
Rencananya, akan dibentuk gugus PMR di sekolah-sekolah untuk mencetak relawan remaja yang tangguh. Program ini telah mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Untuk melaksanakan program ini, perlu dilakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk tingkat SMA dan SMK. Rencananya, MoU tersebut akan dilakukan pada akhir bulan depan.
Sementara untuk tingkat SD dan SMP, kerjasama antara PMI Kabupaten/Kota dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing diperlukan.
Dalam pembentukan gugus PMR, perlu dibicarakan kebutuhan fasilitator sebagai pelatih di setiap sekolah.
Dalam pembentukan gugus PMR, perlu dibicarakan kebutuhan fasilitator sebagai pelatih di setiap sekolah.
Targetnya adalah setiap kabupaten/kota minimal dapat membentuk 20 persen gugus PMR dengan anggota PMR antara 30 hingga 50 orang setiap sekolah.
Selain pembinaan PMR, Imam Utomo juga mengingatkan 37 Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten/Kota untuk menyelesaikan akreditasi standar mutu pelayanan darah.
Selain pembinaan PMR, Imam Utomo juga mengingatkan 37 Unit Donor Darah (UDD) PMI Kabupaten/Kota untuk menyelesaikan akreditasi standar mutu pelayanan darah.
Targetnya adalah pada tahun depan, UDD PMI di Jawa Timur telah menyelesaikan akreditasi dan menambah jumlah UDD yang memenuhi standar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Saat ini, baru 5 daerah di Jawa Timur yang telah memenuhi standar CPOB, yaitu Surabaya, Sidoarjo, Kota Malang, Lumajang, dan Jember.
Diharapkan pada tahun depan, jumlah daerah yang memiliki UDD yang memenuhi standar CPOB dapat bertambah sebanyak 4 daerah.
Program prioritas lainnya adalah pendataan DDS (Donor Darah Sukarela) dan peningkatan jumlah pendonor darah tetap. Hal ini akan menjadi perhatian untuk memenuhi kebutuhan kantong darah di Jawa Timur yang mencapai sekitar 700 ribu kantong dalam setahun.
Program prioritas lainnya adalah pendataan DDS (Donor Darah Sukarela) dan peningkatan jumlah pendonor darah tetap. Hal ini akan menjadi perhatian untuk memenuhi kebutuhan kantong darah di Jawa Timur yang mencapai sekitar 700 ribu kantong dalam setahun.
Saat ini, jumlah DDS yang ada di Jawa Timur sekitar 160 orang, yang masih kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menambah jumlah DDS melalui berbagai kegiatan. Diharapkan ke depannya tidak akan terjadi kekurangan DDS jika jumlahnya dapat meningkat hingga 300 ribu orang.
Dalam Musker ini, PMI Jawa Timur berharap dapat mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan dan mempersiapkan program-program yang lebih baik untuk tahun 2024.
Dalam Musker ini, PMI Jawa Timur berharap dapat mengevaluasi program-program yang telah dilaksanakan dan mempersiapkan program-program yang lebih baik untuk tahun 2024.
Dengan adanya kerjasama antara PMI Kabupaten/Kota dengan pemerintah dan dinas terkait, diharapkan PMI Jawa Timur dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam memberikan pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat Jawa Timur. (min)