Imam Nafsur, Tebar Kebaikan Melalui Kepalangmerahan | lintas86.com

Imam Nafsur, Tebar Kebaikan Melalui Kepalangmerahan

Imam Nafsur saat memberikan materi kepalangmerahan di SMAN 1 Sambit

lintas86.com, Ponorogo - Imam Nafsur, seorang pendidik di SMPN 1 Ngrayun, Ponorogo, telah menunjukkan kebaikan dan kepeduliannya melalui keterlibatannya sebagai relawan Palang Merah Indonesia (PMI). 

Sejak bergabung dengan Palang Merah Remaja (PMR) di SMAN 3 Ponorogo pada tahun 2008, Imam Nafsur telah meraih berbagai pengetahuan dan keterampilan dalam kepalangmerahan termasuk materi PMR.

Imam Nafsur telah mengembangkan ilmu kepalamgmerahan yang diperolehnya melalui PMR di wilayah Ponorogo bagian Timur, khususnya di Kecamatan Sawoo dan Kecamatan Sambit. 

Ia pernah menjadi Fasilitator PMR di beberapa sekolah seperti SMPN 1 Sawoo, SMPN 2 Sambit, SMAN 1 Sambit, SMKN 1 Sawoo, MA Al Falah Grogol, dan MTS Al Imam Sawoo. 

Sekarang, ia mutasi tugas ke Ponorogo Selatan, ia terus mengembangkan PMR di wilayah Ngrayun. 

Selain mengembangkan PMR di sekolah-sekolah, Imam Nafsur juga pernah mengisi Diklat Korps Sukarela (KSR) PMI di IAIN Ponorogo dan STIKES Buana Husada Ponorogo.

Motivasi Imam Nafsur datang dari karirnya dalam PMR yang berhasil membawanya menjadi sukses. Karena ia meniti karir dari PMR, jiwa PMR sangat melekat di hatinya. 

Tujuannya adalah untuk terus mengembangkan diri sendiri dan mengamalkan ilmu yang telah diperoleh dari PMI. 

Ia berharap dapat terus mengembangkan PMR di berbagai tempat dengan tantangan yang berbeda-beda.

Pada perjalanan kariernya di PMR, Imam Nafsur mendapat dukungan penuh dari keluarganya, termasuk sang istri tercinta, Anisatul Choiriyah. 

Mereka mendukungnya dalam mengamalkan ilmu kemanusiaan dan membantu sesama.

Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah kurangnya minat dan motivasi anak-anak dalam bergabung dengan PMR. 

Hal ini disebabkan oleh pengaruh seringnya menggunakan ponsel pintar (HP), serta jadwal belajar yang panjang sehingga waktu untuk ekstrakurikuler sangat terbatas. 

Selain itu, kondisi anak-anak yang sudah lelah juga mempengaruhi partisipasi mereka dalam kegiatan PMR. 

Oleh karena itu, Imam Nafsur sebagai fasilitator PMR harus bisa menyesuaikan diri dan menciptakan suasana yang menyenangkan agar anak-anak tertarik dan bersemangat dalam kegiatan PMR.

Imam Nafsur adalah contoh nyata dari seseorang yang dengan tulus menyebarkan kebaikan melalui kepalangmerahan. 

Ia mengabdikan dirinya dalam membantu sesama dengan memanfaatkan ilmu yang diperolehnya dari PMI. 

Semoga kebaikan yang telah ia lakukan dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk ikut berperan serta dalam upaya kemanusiaan. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url