lintas86.com, Ponorogo - Tragedi menimpa Sriweni, seorang perempuan berusia 40 tahun yang menderita gangguan jiwa, saat ia ditemukan meninggal terbakar di dekat pintu rumahnya di Dusun p
Plebon, Carangrejo, Sampung pada Selasa sore (17/10).
Diduga, Sriweni tidak dapat melarikan diri saat api menghanguskan rumahnya. Kapolsek Sampung, Iptu Agus Suprianto, menjelaskan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 14.57 sore.
Saat itu, ayah Sriweni yang bernama Samino meninggalkan perempuan tersebut sendirian di rumah.
Seperti yang biasa dilakukan untuk mengantisipasi Sriweni keluar rumah dan berkeliaran, pintu rumah dikunci.
"Karena ada gangguan jiwa, setiap ditinggal keluar rumah, pintu dikunci agar korban tidak keluyuran dan lupa jalan pulang," ujar Agus.
Sayangnya, pria berusia 70 tahun tersebut baru saja menghangatkan kayu di dapur.
Diduga percikan api yang tidak padam dengan sempurna menyebabkan kebakaran melanda rumah.
Api tersebut kemudian melahap habis rumah beserta dengan Sriweni yang ditemukan tak bernyawa tidak jauh dari pintu utama.
"Pemilik rumah kembali dari warung dan melihat rumahnya terbakar. Dia sempat ingin menerobos api untuk menyelamatkan anaknya, Sriweni, tapi dicegah karena api sudah terlalu besar dan membakar seluruh rumah," ungkap Agus.
Warga sekitar berusaha memadamkan api dengan peralatan yang ada, namun usaha mereka sia-sia karena kobaran api yang terlalu besar.
Api baru berhasil dipadamkan setelah tiga unit kendaraan pemadam kebakaran milik Satpol PP dan Damkar Ponorogo tiba di lokasi kejadian.
"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul empat sore. Kami mengharapkan agar warga tetap berhati-hati pada musim kemarau ini, terutama dalam mencegah kebakaran," pesan Agus.
Dalam kejadian ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Ponorogo mendapatkan informasi dari Puskesmas Sampung dan segera menurunkan relawan serta ambulans untuk membantu evakuasi korban kebakaran ke RSUD dr. Hardjono Ponorogo.
Kematian tragis Sriweni menjadi pengingat penting bagi masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam menghadapi situasi yang rentan terjadi kebakaran, terlebih saat musim kemarau. (min)