lintas86.com, Ponorogo - Sebanyak 44 ibu-ibu PKK di Wilayah Kecamatan Slahung menunjukkan antusiasme dalam belajar membuat aksesori bros dalam kegiatan Raimuna STERIDA SMK PGRI 2 PONOROGO di balaidesa Mojopitu, Kecamatan Slahung, Ponorogo pada Senin (16/10/2023).
Kegiatan ini diadakan dalam rangka pengabdian masyarakat dan untuk meningkatkan keterampilan mereka.
Para peserta menggunakan bahan seperti manik-manik, kawat tembaga, dan kawat aluminium dalam pembuatan bros.
Pendamping pelatihan ini, Rahmad Kurniawan, SE., MM, seorang Dosen dari Universitas Merdeka Malang dan juga pelatih Pramuka, menjelaskan bahwa kegiatan ini jarang dilakukan, terutama oleh ibu-ibu di sekitar Kecamatan Slahung, yang tertarik untuk mendalami pembuatan aksesori dalam bentuk bros yang banyak digunakan oleh kaum perempuan.
"Model bros ini sangat cepat berubah. Beberapa model yang kami ajarkan saat ini yang populer adalah model berbentuk bunga," ujar Rahmad.
Dia juga menambahkan bahwa membuat bros memiliki prospek yang baik. Jika ditekuni, kegiatan ini bisa menjadi sumber penghasilan yang bergantung pada ketekunan dan kreativitas, mengingat modelnya yang selalu berubah.
Rahmad berharap ilmu yang diberikan dalam pelatihan ini dapat bermanfaat bagi peserta dan dapat disebarluaskan kepada warga di sekitarnya.
Salah satu peserta pelatihan, Suprapti, mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan kemampuannya dalam membuat bros.
Dia menyatakan bahwa setidaknya melalui pelatihan ini, dia dapat membuat bros sendiri sesuai dengan model yang diinginkan.
"Walau mengaku bahwa membuat bros masih sulit baginya dan tangannya terasa kaku, Sunarti mengucapkan terima kasih atas ilmu dan waktu yang telah diberikan oleh narasumber dan pembimbing. Baginya, bros yang dihasilkan sangat berarti dalam berkarya,". Ungkapnya
Suprapti berharap untuk dapat terus mengembangkan keterampilannya serta menghasilkan tambahan uang melalui aktivitas ini.
Program pelatihan ini juga memiliki tujuan jangka panjang untuk memberdayakan ibu-ibu PKK lainnya dalam meningkatkan keterampilan mereka dan menghasilkan bros yang bisa dijual.
|
Peserta pelatihan foto bersama |
Diharapkan bahwa ibu-ibu yang telah mengikuti pelatihan ini dapat berbagi ilmu kepada yang lainnya, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan keterampilan ini sebagai tambahan penghasilan.
Pelatihan ini merupakan upaya dalam membantu Pemerintah dalam memberdayakan masyarakat melalui pembelajaran keterampilan.
Harapannya, dengan adanya pelatihan ini, masyarakat dapat memiliki sumber penghasilan tambahan yang bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. (min)