Polres Tulungagung Gelar Apel Siaga Bencana Hidrometeorologi
Kapolres bersama tiga pilar saat cek peralatan siaga bencana hidrometeorologi |
Apel gelar pasukan tersebut dihadiri oleh ratusan personel gabungan, terdiri dari unsur TNI, Polri, Pemkab, dan stakeholder terkait, serta relawan.
Kapolres Tulungagung, AKBP Teuku Arsya Khadafi, menyampaikan bahwa musim penghujan yang telah dimulai pada bulan Desember 2023 membuat wilayah Tulungagung rentan terhadap bencana hidrometeorologi.
Sebagai tindakan antisipatif, kesiapsiagaan diperlukan untuk menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana.
Dalam apel tersebut, pihak kepolisian melibatkan 200 personel tanggap bencana yang akan disiagakan di masing-masing posko yang telah disiapkan.
Dalam apel tersebut, pihak kepolisian melibatkan 200 personel tanggap bencana yang akan disiagakan di masing-masing posko yang telah disiapkan.
Mereka bertugas untuk merespons bencana hidrometeorologi seperti longsor, banjir, dan angin puting beliung.
Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan personel dan peralatan yang dimiliki dalam penanggulangan bencana.
Menurut Kapolres, setelah penanganan pasca bencana, para personel juga diarahkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam upaya pencegahan bencana.
Menurut Kapolres, setelah penanganan pasca bencana, para personel juga diarahkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam upaya pencegahan bencana.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko bencana dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan lingkungannya.
Wakil Ketua PMI Tulungagung, Ir. Subardjo, menjelaskan bahwa, PMI telah menyiapkan personel dan sarana prasarana untuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi.
Wakil Ketua PMI Tulungagung, Ir. Subardjo, menjelaskan bahwa, PMI telah menyiapkan personel dan sarana prasarana untuk kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi.
Tujuan dari mengikuti apel ini untuk meningkatkan sinergitas antara pemerintah beserta stakeholder yang ada di Kabupaten Tulungagung dalam kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi.
Harapannya, baik pihak berwenang maupun masyarakat dapat bekerjasama dalam menghadapi potensi bencana, serta mempersiapkan diri dengan pengetahuan, ketrampilan, dan kesiapsiagaan yang memadai ketika menghadapi situasi darurat.
Harapannya, baik pihak berwenang maupun masyarakat dapat bekerjasama dalam menghadapi potensi bencana, serta mempersiapkan diri dengan pengetahuan, ketrampilan, dan kesiapsiagaan yang memadai ketika menghadapi situasi darurat.
Selain itu, juga perlu dilakukan pendekatan kepada masyarakat untuk meningkatkan keterampilan dan pembedayaan dalam kesiapsiagaan bencana.
Semoga upaya kesiapsiagaan yang dilakukan dapat meningkatkan kesadaran akan bencana dan pencegahannya, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat Tulungagung. (min)
Semoga upaya kesiapsiagaan yang dilakukan dapat meningkatkan kesadaran akan bencana dan pencegahannya, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat Tulungagung. (min)