Relawan PMI Harus Punya Kompetensi
Pembukaan TOT General PMI Jatim di Pusdiklat PMI |
Salah satu pelatihan yang dilaksanakan oleh PMI Jatim yaitu menggelar TOT (Training Of Trainer General) atau pelatihan pelatih umum di Pusdiklat PMI Pusat di Gresik pada Selasa (5/12/2023).
Pelatihan tersebut melibatkan 25 peserta dari 16 kabupaten/kota (20 peserta pria dan 5 wanita) dan dibuka oleh Sekretaris sekaligus Kepala Markas PMI Jawa Timur, Dwi Suyanto, yang juga dihadiri oleh Bendahara Sudjarno.
Dalam pembukaan pelatihan, Dwi Suyanto menegaskan pentingnya kompetensi dalam peningkatan kapasitas relawan sebagai upaya memberikan pelayanan kepada korban bencana.
Dalam pembukaan pelatihan, Dwi Suyanto menegaskan pentingnya kompetensi dalam peningkatan kapasitas relawan sebagai upaya memberikan pelayanan kepada korban bencana.
Dwi menyampaikan arahan Ketua PMI Jawa Timur, bahwa pasca enam jam bencana, PMI harus sudah berada di lokasi bencana dengan segala perlengkapan yang diperlukan, sesuai dengan undang-undang No. 1/2018.
Dwi Suyanto mengingatkan bahwa relawan PMI harus memiliki profesionalitas dan kompetensi, dan karenanya, seleksi peserta pelatihan yang ketat.
Dalam pelatihan, peserta diharapkan tidak hanya memanfaatkan waktu dengan baik, tetapi juga dapat mengembangkan pelatihan di daerah masing-masing, lengkap dengan perencanaan dan kurikulum sesuai standar.
Dalam pelatihan, peserta diharapkan tidak hanya memanfaatkan waktu dengan baik, tetapi juga dapat mengembangkan pelatihan di daerah masing-masing, lengkap dengan perencanaan dan kurikulum sesuai standar.
PMI Provinsi juga akan memberikan sertifikat kepada peserta yang dianggap cakap dan dinyatakan lulus dalam pelatihan.
Belum lama ini, PMI Provinsi juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tentang revitalisasi Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah, terutama yang menjadi kewenangan Provinsi, seperti SMA dan SMK. Hal ini [harus dikembangkan](DATE) di mana setiap sekolah memiliki SATGANA (Satuan Siaga Bencana) sebanyak 30 hingga 50 orang di setiap gugus.
Belum lama ini, PMI Provinsi juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tentang revitalisasi Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah-sekolah, terutama yang menjadi kewenangan Provinsi, seperti SMA dan SMK. Hal ini [harus dikembangkan](DATE) di mana setiap sekolah memiliki SATGANA (Satuan Siaga Bencana) sebanyak 30 hingga 50 orang di setiap gugus.
PMR di sekolah ini juga perlu dilatih sesuai kebutuhan dan keahlian yang dibutuhkan dalam kebencanaan.
Tahun anggaran 2024 mendatang, PMI Provinsi Jawa Timur juga akan banyak melakukan diklat atau pelatihan mulai dari pelatihan asesmen, pertolongan pertama, dapur umum, pelayanan shelter, logistik, dan simulasi tanggap darurat bencana.
Melalui rangkaian kegiatan ini, PMI Provinsi Jawa Timur terus memberikan contoh inspiratif bagi para relawan, menegaskan pentingnya kompetensi, profesionalitas, dan kesiapan dalam memberikan bantuan pada masyarakat di tengah situasi krisis dan bencana.
Tahun anggaran 2024 mendatang, PMI Provinsi Jawa Timur juga akan banyak melakukan diklat atau pelatihan mulai dari pelatihan asesmen, pertolongan pertama, dapur umum, pelayanan shelter, logistik, dan simulasi tanggap darurat bencana.
Melalui rangkaian kegiatan ini, PMI Provinsi Jawa Timur terus memberikan contoh inspiratif bagi para relawan, menegaskan pentingnya kompetensi, profesionalitas, dan kesiapan dalam memberikan bantuan pada masyarakat di tengah situasi krisis dan bencana.
Semoga, semangat kebersamaan dan kesadaran akan kepentingan publik dapat terus berkembang, memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jawa Timur, dan Indonesia pada umumnya. (min)