Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, PMI NTT Terjunkan Relawan | lintas86.com

Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, PMI NTT Terjunkan Relawan


lintas86.com, Flores Timur - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memobilisasi relawan PMI dari Kabupaten Flores Timur dan Sikka untuk merespon erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, yang saat ini telah mencapai tingkat SIAGA.

Kepala Divisi Pelayanan PMI Provinsi NTT, Adrianus Jeharun, memberikan informasi bahwa terdapat pengungsi di Desa Pululeru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Jumlah pengungsi sementara tersebut mencapai 193 orang, terdiri dari 93 laki-laki dan 100 perempuan. Dari jumlah tersebut, terdapat 6 balita, 7 lansia, 28 orang sakit akibat alergi, batuk, sakit gigi, lambung, serta 2 ibu hamil.

Selain itu, terdapat juga pengungsi dari Desa Dulipali, dengan jumlah 199 kepala keluarga atau sekitar 738 jiwa, dan sebanyak 678 jiwa yang telah mengungsi. Di antara mereka, terdapat 7 ibu hamil, 3 orang dengan disabilitas (netra), 5 balita, dan 167 lansia. 

Data pengungsian juga mencakup beberapa lokasi lain seperti Nuke (33 KK), Bungawolon (25 KK), Boru (30 KK), Dulipali (11 KK), Hikong (18 KK), dan Kringa (7 KK). 

Tempat pengungsian tersebar di rumah warga, Posyandu, Kantor Camat Wulanggitang, dan Polsek Wulanggitang.

Pemerintah setempat telah melakukan koordinasi dengan Badan Vulkanologi untuk memantau perkembangan status Gunung Lewotobi Laki-Laki dan menyiapkan logistik yang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama para pengungsi. 

PMI NTT akan berkoordinasi dengan PMI Flores Timur dan PMI Sikka untuk memantau situasi terkini dan meng-update data pengungsi, serta menyediakan logistik pendukung seperti masker, kit kebersihan, kit keluarga, kit bayi, terpal, dan kebutuhan khusus ibu hamil dan menyusui, termasuk air bersih untuk mendukung kegiatan di pos pengungsian.

Adrian juga mengungkapkan beberapa kendala yang dihadapi PMI NTT, seperti kesulitan dalam melakukan koordinasi dengan PMI Flores Timur akibat kurangnya staf di markas PMI setempat. 

Selain itu, pengiriman logistik dari Kupang membutuhkan waktu 3-4 hari dengan kapal laut yang disesuaikan dengan jadwal keberangkatan kapal menuju Larantuka. Dampak dari kabut tebal juga menyebabkan penghentian sementara penerbangan ke Larantuka dan Maumere.

Rencana tindak lanjut yang telah disusun adalah PMI Flores Timur akan melakukan penilaian ke lokasi terdampak pada tanggal 2 Januari 2024. PMI Sikka juga siap mendukung respon dan penilaian tersebut. 

Selain itu, PMI NTT akan berkoordinasi dengan PMI Flores Timur dan PMI Sikka untuk mendukung respon dan lintas sektor dalam memperbarui informasi terkait situasi tersebut. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url