Siaga, PMR SMKN 4 Jember Dibekali Materi Kebencanaan
lintas86.com, Jember - PMR Wira SMK Negeri 4 Jember kembali aktif dalam kegiatan siaga bencana. Pada tanggal 6-7 Januari 2024, mereka mengadakan pendidikan dan pelatihan dasar (diklatsar) untuk melatih anggotanya yang menjadi relawan.
Ketua PMR SMK Negeri 4 Jember, Luluk Suci, mengatakan bahwa anggota PMR merupakan kekuatan dalam melaksanakan kegiatan kemanusiaan yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia (PMI). Salah satu kegiatan yang mereka lakukan adalah siaga bencana, serta mempromosikan prinsip-prinsip dasar gerakan palang merah dan bulan sabit merah internasional. Mereka juga berupaya mengembangkan kapasitas organisasi di lingkungan sekolah.
Oleh karena itu, PMR Wira SMK Negeri 4 Jember melakukan rekrutmen anggota baru dan memberikan pelatihan untuk siaga bencana. Proses rekrutmen di SMKN 4 Jember meliputi beberapa tahapan, salah satunya adalah diklatsar atau pendidikan dan latihan dasar untuk calon anggota baru PMR SMKN 4 Jember.
Sebanyak 29 calon anggota PMR ikut serta dalam kegiatan diklatsar tersebut. Menurut ketua panitia Diklatsar PMR Wira SMKN 4 Jember, Zabrina Zalzalia Z.P.R., kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan anggota tentang kepalang merahan. Mereka juga dilatih untuk menjaga kekompakan dan menumbuhkan jiwa sosial, serta menerapkan ilmu kepalangmerahan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan PMR Wira SMK Negeri 4 Jember akan semakin siap dalam menghadapi bencana dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat yang membutuhkan.
1. Jenis-jenis bencana: ajarkan siswa tentang berbagai jenis bencana yang bisa terjadi, seperti gempa bumi, banjir, longsor, kebakaran, dan lain-lain. Berikan informasi tentang ciri-ciri dan karakteristik dari masing-masing jenis bencana.
2. Pengetahuan tentang alat deteksi dan peringatan dini: ajarkan siswa cara menggunakan alat deteksi dan sistem peringatan dini untuk masing-masing jenis bencana. Berikan informasi tentang pentingnya mendengarkan peringatan dini dan langkah-langkah yang harus diambil setelah mendapat peringatan.
3. Persiapan menghadapi bencana: berikan pengetahuan tentang langkah-langkah persiapan sebelum bencana terjadi, seperti membuat rencana evakuasi, menyiapkan perlengkapan darurat, dan menyimpan barang-barang berharga di tempat yang aman. Berikan juga instruksi tentang apa yang harus dilakukan selama bencana terjadi.
4. Penanganan sementara pasca bencana: ajarkan siswa tentang cara memberikan pertolongan pertama kepada orang yang cedera, cara memberikan bantuan kepada korban bencana, dan penyelamatan diri dalam situasi darurat.
5. Pemulihan pasca bencana: satu materi penting adalah pemulihan pasca bencana. Ajarkan siswa tentang pentingnya pemulihan fisik dan psikologis, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk memulihkan kehidupan normal setelah bencana.
6. Pencegahan bencana: berikan informasi tentang upaya pencegahan bencana, seperti menjaga lingkungan yang bersih dan teratur, tidak membuang sampah sembarangan, dan mematuhi aturan keselamatan di lingkungan sekitar.
7. Estafet informasi: ajarkan siswa cara menyampaikan informasi dan mengoordinasikan tindakan dalam situasi bencana, seperti mengenali sistem komunikasi darurat dan menggunakan alat komunikasi yang tepat.
Materi-materi tersebut dapat disampaikan dalam bentuk presentasi, diskusi, simulasi bencana, atau kegiatan-kegiatan interaktif lainnya. (min)