Mahfud MD Mundur dari Jabatan Menko Polhukam
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait rencana mundurnya Mahfud MD sebagai Menkopolhukam saat berkunjung di Pasar Kota Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (1/2/2024) |
lintas86.com, Wonogiri - Presiden Joko Widodo telah menanggapi pengunduran diri Mahfud MD dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Presiden
Jokowi menyatakan bahwa keputusan Mahfud untuk mundur adalah haknya dan ia sangat menghargainya. Hal ini disampaikan oleh Presiden Jokowi saat berkunjung di Pasar Kota Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah pada Kamis (1/2/2024) pagi.
Bersama dengan ibu negara, Iriana, Presiden Jokowi menemui para pedagang dan warga yang sedang berbelanja di pasar terbesar di Kabupaten Wonogiri tersebut.
Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa ia telah menyiapkan pengganti untuk Mahfud. Bahkan, pengganti Mahfud akan ditemui pada sore harinya.
"Nanti sore mungkin ketemu," kata Jokowi.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Mahfud MD berencana untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
Mahfud telah bertemu dengan Menteri Sekretariat Negara (Mensetneg) Praktikno untuk menjadwalkan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo.
Mahfud merasa sebagai menteri yang diangkat oleh Jokowi, ia harus memberitahu presiden terkait langkah politik yang akan diambilnya.
Hal ini penting untuk menjaga integritas dan etika sebagai seorang menteri terhadap presiden sebagai kepala negara.
Sebagai informasi, Mahfud MD merupakan calon wakil presiden yang berpasangan dengan calon presiden Ganjar Pranowo. Mahfud menganggap bahwa ia diangkat dengan penghormatan dan sekarang dia juga harus memberitahu dengan hormat mengenai langkah-langkah politik yang akan diambilnya. "Itu segi etikanya ya," kata Mahfud saat ditemui di Cirebon pada Selasa (30/1/2024).
Dengan pengunduran diri Mahfud MD, Presiden Joko Widodo akan segera menyiapkan pengganti untuk mengisi jabatan Menko Polhukam.
Penggantinya akan menjadi fokus pertemuan antara Presiden Jokowi dan Mahfud sore ini.
Keputusan Mahfud ini pastinya memiliki implikasi pada kekuatan koalisi partai-partai yang mendukung pasangan Mahfud-Ganjar di Pemilihan Presiden 2024 mendatang.(kompas/min)