PMI Beri Layanan Kesehatan dan Distribusikan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir di Sidoarjo | lintas86.com

PMI Beri Layanan Kesehatan dan Distribusikan Nasi Bungkus untuk Korban Banjir di Sidoarjo


lintas86.com, Sidoarjo - Banjir luapan Sungai Buntung di Kabupaten Sidoarjo terjadi pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 23.00 WIB setelah hujan lebat yang berlangsung cukup lama. Pada hari Selasa, 6 Februari 2024 pukul 15.30 WIB, banjir semakin tinggi dan menggenangi jalan desa di Kecamatan Waru hingga masuk ke rumah-rumah warga.

Sebanyak 24 jiwa pengungsi tersebar di beberapa tempat, yaitu Masjid Al-Matin, Musholla Haji Rois, Gedung Serba Guna Bungurasih, Masjid Al Ikhlas, dan Mushollah Baiturrahman. 

Beberapa warga juga mengungsi di rumah kerabat terdekat. Dapur Umum Tagana Provinsi Jawa Timur dibangun di Halaman Gudang Selatan BPBD Provinsi Jawa Timur, namun warga juga mendirikan dapur umum mandiri.

Tim Reaksi Cepat BPBD Provinsi Jawa Timur melakukan evakuasi terhadap warga yang terdampak di Desa Waru. Warga yang tetap tinggal di rumah juga mendapatkan pelayanan dari dapur umum warga dan dapur umum dari Dinsos Tagana.

Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Timur melakukan pengecekan kesehatan dan mendistribusikan obat-obatan kepada warga terdampak. Ada beberapa keluhan kesehatan yang dilaporkan, seperti pusing, difabel, vertigo, batuk, dan sakit punggung.

Pada tanggal 8 Februari 2024, Tagana Provinsi Jawa Timur, BPBD Provinsi Jawa Timur, dan relawan akan memasak 7.500 nasi bungkus untuk distribusi kepada warga terdampak.

Hingga saat ini, kondisi genangan air mulai berangsur surut. Korban jiwa tidak dilaporkan. Lokasi-lokasi yang terdampak banjir meliputi Dusun Waru Krajan, Desa Waru, Kecamatan Waru; Jalan Raya Aloha, Dusun Sawo, Desa Sawotratap, Kecamatan Gedangan; Perumahan DPU Waru, Jalan Bungurasih Timur, Kasian, Bungurasih; RT.12 dan RT.09, Desa Bungurasih; serta Desa Kedungrejo.

Upaya yang dilakukan tim bantuan adalah membantu evakuasi warga dengan menggunakan perahu karet, memberikan pemenuhan kebutuhan dasar kepada warga terdampak, dan melakukan pemantauan ketinggian air di Sungai Sinir dan Buntung.
 
BPBD Provinsi Jawa Timur juga berkoordinasi dengan Pusat Krisis Kesehatan Regional Jawa Timur terkait pelayanan kesehatan.

Kendala yang dihadapi adalah kebutuhan salep untuk mengatasi gatal-gatal cukup tinggi, namun belum mendapatkan pasokan yang memadai.

Sementara itu, Musa, Staf PMI Kabupaten Sidoarjo menyampaiakn, merespon kejadian ini, PMI menurunkan tim untuk melakukan assessment, selanjutnya membantu memberikan layanan kesehatan dan membantu mendiatribusikan makanan siap saji untuk para korban. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url