3672 Pelajar Ikuti Wisuda Akbar Tahfidz Al-Qur’an
Di tahun 2023 telah di wisuda sebanyak 1850 pelajar SMP, di tahun 2024 ini menjadi hampir dua kali lipat hafalan Al-Qur’an.
Ada sekitar 3672 pelajar SMP negeri maupun swasta se kabupaten Ponorogo yang mengikuti wisuda akbar tahfidz Al-Qur’an di Pendopo kabupaten Kamis (7/3/2024)
Drs.H. Nurhadi Hanuri,MM Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo menjelaskan dari 3672 pelajar itu diantaranya ada 2771 hafal 1 juz yakni juz 30, 622 pelajar hafal 2 juz, 113 pelajar hafal 3 juz, 899 pelajar hafal 4 juz, 72 pelajar hafal 5 juz, dan 6 pelajar hafal 6 juz.
Tahun ini ada 3672 wisudawan lebih banyak dari tahun lalu dua kali lipat yang diikuti kelas 7, 8, dan 9, tingkat SMP negeri dan swasta di 83 satuan pendidikan.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah melaksanakan wisuda akbar tahfidz Al-Qur’an jenjang SMP sebanyak 3672 pelajar. Setelah ini akan ada lagi terus berjenjang berlomba lomba untuk mendorong orang tua dan satuan pendidikan untuk melaksanakan kegiatan ini sehingga saat anak sudah memiliki kompetensi hafalan Alqur’an nya sudah tinggi maka akan kita wisuda,”ujarnya.
Dengan tahfidz ini menurut Nurhadi manfaatnya adalah disaat anak anak hafal Al-Qur’an dan memahami dengan baik menunjukan iman dan taqwa menjadi bagus sehingga anak bisa dikendalikan tingkat kenakalan, bertambah tingkat ketaatan kepada orang tua, belajar lebih meningkat dan sebagainya.
“Ini yang menjadi hal hal positif yang dibangun dari kegiatan tahfidz Al-qur’an,”tandasnya.
Pihaknya berharap mudah mudahan ini menjadi solusi yang terbaik di era globalisasi yang semacam ini kalau ada generasi muda yang cinta alqur’an ini tanda tanda keberkahan diberikan Alloh SWT.
Di tempat yang sama, Bupati Sugiri menyampaikan ada 2 tujuan besar dari Perbup Nomor 37 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keagamaan pada Pendidikan Dasar yang ia keluarkan untuk lembaga pendidikan tingkat SD dan SMP.
Pertama memperbaiki kualitas generasi ke depan bahwa Al-Qur’an menjadi andalan panduan hidup serta membaca dan menghafal Al-Qur’an menjadi kebiasaan anak anak sejak dini.
Kedua Al-Qur’an diharapkan menjadi kompas sekaligus tameng anak anak Ponorogo ketika dewasa kelak.
“Ketika dihatinya ada Al-Qur’an kami ingin anak anak kami akhlaknya bagus, moralnya bagus. Dunia ke depan kita tidak tahu bagaimana keadaanya. Jadi saya ingin generasi Ponorogo hidup dimanapun Al-Qur’an bisa menjadi bentengnya,”tuturnya.
Kang Giri menegaskan, tidak ada sejengkal tanahpun yang tidak mengaji. SD rasa Madrasah Ibtidaiyah, SMP rasa Tsanawiyah, SMA rasa Aliyah. Apapun jenjangnya ngaji itu penting,”pungkasnya.(aw/min)