Forum Pengurangan Resiko Bencana, Langkah Menuju Ketahanan Masyarakat
Acara tersebut dihadiri oleh 50 peserta dari anggota FPRB, instansi terkait, dan BPBD Jawa Timur.
Kabid Pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Ponorogo, Marsanto, mengatakan, tujuan pertemuan ink untuk mempererat komunikasi antara anggota FPRB dan instansi kebencanaan serta memberikan masukan dalam pengurangan risiko bencana.
"Harapan dari pertemuan ini adalah untuk dapat mengurangi risiko bencana di Ponorogo dan menjadi forum pelayanan standar minimal di BPBD Ponorogo,". Ungkapnya
"Harapan dari pertemuan ini adalah untuk dapat mengurangi risiko bencana di Ponorogo dan menjadi forum pelayanan standar minimal di BPBD Ponorogo,". Ungkapnya
Kepala BPBD Ponorogo, Masun, saat membuka kegiatan |
Kepala BPBD Ponorogo, Masun, saat membuka kegiatan menyampaikan, memberikan masukan tentang langkah Pra Saat pasca adopsi standar minimal yang harus diikuti oleh masyarakat setempat.
Bige A. Wahyuono, S.E, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur, pemateri dalam kegiatan memberikan penjelasan tentang peran BPBD dalam pengurangan risiko bencana, yaitu dalam hal koordinasi, komando, dan pelaksanaan (pra, saat, paska).
"Ponorogo dikenal sebagai wilayah yang rentan terhadap bencana, dengan tercatat 48 kejadian bencana sejak Januari hingga Februari, termasuk banjir, longsor, dan cuaca ekstrim,". Ungkapnya
"Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa hampir 60% hari-hari di Ponorogo diwarnai dengan kejadian bencana. Oleh karena itu, penting untuk merancang resiko bencana agar tidak semakin besar,". Jelasnya
"Dalam pertemuan tersebut, disampaikan bahwa hampir 60% hari-hari di Ponorogo diwarnai dengan kejadian bencana. Oleh karena itu, penting untuk merancang resiko bencana agar tidak semakin besar,". Jelasnya
Bige A. Wahyuono, S.E, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur saat menyampaikan materi |
"Konsep Penta Helix, yang melibatkan lima lembaga yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, perguruan tinggi, dan media, diharapkan dapat membantu dalam pengurangan risiko bencana,". Tambahnya
Bige A. Wahyuono, S.E, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jawa Timur, pemateri dalam kegiatan memberikan penjelasan tentang peran BPBD dalam pengurangan risiko bencana, yaitu dalam hal koordinasi, komando, dan pelaksanaan (pra, saat, paska).
Ketua FPRB Ponorogo saat menyampaikan usulan terkait FPRB Ponorogo |
"FPRB kedepan dapat membantu dalam mitigasi pengurangan risiko bencana dan menjalankan peran dalam pencegahan bencana,". Ujarnya
Ketua FPRB Kabupaten Ponorogo, Moh. Kujaeni, menambahkan bahwa pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan bencana dan kerjasama bersama dengan dukungan BPBD Ponorogo. Mereka berharap dapat membantu pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana. (min)
Ketua FPRB Kabupaten Ponorogo, Moh. Kujaeni, menambahkan bahwa pertemuan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan bencana dan kerjasama bersama dengan dukungan BPBD Ponorogo. Mereka berharap dapat membantu pemerintah dalam menciptakan masyarakat yang tangguh dalam menghadapi bencana. (min)