Grebeg Gethuk: Perayaan Kolosal Hari Jadi Kota Magelang ke-1118
Acara seni budaya kolosal ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam peringatan Hari Jadi Kota Magelang yang ke-1118.
Setelah terhenti sejak tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, event ini sangat dinantikan oleh masyarakat.
Grebeg Gethuk pertama kali diadakan pada tahun 2006 sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Kota Magelang.
Acara ini menggambarkan proses terjadinya Kota Magelang melalui dramatisasi berbagai kegiatan, seperti Prosesi Penetapan Perdikan Mantyasih, Penyerahan Prasasti Mantyasih, Bulu Bekti Gunungan Palawija, Sendratari kolosal, dan puncaknya Grebeg Gethuk.
Acara ini menggambarkan proses terjadinya Kota Magelang melalui dramatisasi berbagai kegiatan, seperti Prosesi Penetapan Perdikan Mantyasih, Penyerahan Prasasti Mantyasih, Bulu Bekti Gunungan Palawija, Sendratari kolosal, dan puncaknya Grebeg Gethuk.
Grebeg Gethuk diharapkan dapat memperkuat citra Kota Magelang sebagai Kota Getuk.
Sugeng Priyadi, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, menjelaskan bahwa Grebeg Gethuk telah menjadi event tahunan yang bertujuan untuk memperkuat branding Kota Magelang sebagai Kota Getuk.
Tahun ini, ada satu gunungan getuk dengan ukuran besar dan empat gunungan kecil yang akan digerebek.
Hal ini dilakukan untuk memecah keramaian supaya tidak terpusat pada satu gunungan besar saja.
Selain prosesi Grebeg Gethuk, acara ini juga akan diisi dengan pentas kesenian daerah dan luar daerah, seperti sanggar tari lokal, kabupaten peserta pameran kesenian, Magelang Sparkle, drumband Akmil, tari kolosal Gugur Gunung, Sendratari Kolosal Babad Mahardika, dan doa bersama.
Selain prosesi Grebeg Gethuk, acara ini juga akan diisi dengan pentas kesenian daerah dan luar daerah, seperti sanggar tari lokal, kabupaten peserta pameran kesenian, Magelang Sparkle, drumband Akmil, tari kolosal Gugur Gunung, Sendratari Kolosal Babad Mahardika, dan doa bersama.
Selain itu, dalam Festival Gethuk yang berlangsung dari tanggal 26 hingga 28 April 2024, akan ditampilkan berbagai varian produk getuk dari daerah-daerah seperti Sragen, Banyumas, Karanganyar, Kabupaten Magelang, Klaten, Kabupaten Semarang, Kebumen, Salatiga, dan Temanggung.
Festival ini juga akan menampilkan pameran produk kerajinan, industri kecil, aksesoris, kriya seni budaya, ekraf, busana, kuliner tradisional, warisan budaya, dan lain sebagainya.
Sementara itu, pimpinan Pamong Dwija Permadani Kota Magelang, Susilo Anggoro, SE, menambahkan, dalam arak-arakan gunungan, Pamong, Dwija, dan siswa DPD Permadani, HARPI Melati, serta Paguyuban Restuwati Kota Magelang turut memeriahkan acara tersebut.
Sementara itu, pimpinan Pamong Dwija Permadani Kota Magelang, Susilo Anggoro, SE, menambahkan, dalam arak-arakan gunungan, Pamong, Dwija, dan siswa DPD Permadani, HARPI Melati, serta Paguyuban Restuwati Kota Magelang turut memeriahkan acara tersebut.
"Semoga melalui Grebeg Gethuk, kita dapat memperkuat rasa kebersamaan dan persatuan sebagai warga Kota Magelang. Mari kita nikmati keindahan seni budaya dan keanekaragaman produk getuk yang ditampilkan dalam acara ini,". Ungkapnya. (abc/min)