PMI Jatim Beri Pendampingan Psikososial Korban Gempa Bawean | lintas86.com

PMI Jatim Beri Pendampingan Psikososial Korban Gempa Bawean




lintas86.com, Gresik - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur memberikan Layanan Dukungan Psikososial di SDN 368 Gresik dan TK PGRI, Minu 30 Asyiqiyah dan RA Asiqiyah Teluk Jati Dawang Kecamatan Tambak Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur (20/04/2024). 

Terdapat beberapa kegiatan Layanan Dukungan Psikososial diantaranya yaitu Murid TK melaksanakan kegiatan menggambar, Murid SD melaksanakan ekspresif kreatif seperti gerak dan lagu serta bermain bersama. 

Tim PSS yang beranggotakan 6 personil melaksanakan kegiatan dukungan psikososial yang bertujuan untuk mengurangi dampak psikologis berupa rasa takut dan cemas pada penyintas gempa bumi.

Tujuan kegiatan tersebut adalah agar masyarakat dapat cepat pulih dengan kembali beraktivitas seperti sebelum adanya kejadian gempa bumi. 

Sasaran kegiatan PSS yaitu di kelompok rentan  yaitu bagian dari masyarakat yang terdampak oleh bencana, seperti, Anak-Anak, remaja, Lansia, penyandang Disabilitas, serta termasuk juga kelompok dewasa, baik itu perempuan ataupun laki-laki. 

“ Anak-anak masih mengalami rasa takut terutama pada saat masuk ke dalam rumah atau ruang kelas di sekolah,  sehingga di sekolah pun pembelajaran pasca gempa dilaksanakan di luar ruangan guna menciptakan rasa aman dan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan ketika terjadi gempa susulan karena ruangan di sekolah pun sudah rusak sehingga rawan untuk roboh bangunannya” Ujar Ibu Rosida selaku Guru di TK PGRI Teluk Jati Dawang. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan PSS yang dilaksanakan oleh PMI sangat bermanfaat untuk murid di TK PGRI Jati Dawang, karena murid-muridnya tampak sangat ceria dalam kegiatan tersebut. 

Elvana Kusdijanto selaku Koordinator PSS menyampaikan bahwa pasca gempa kelompok rentan yang paling terdampak dalam segi psikologis yaitu anak-anak karena masih belum bisa mengungkapkan apa yang ia dirasakan, sehingga perlunya adanya dukungan berupa psikososial untuk bisa membantu mengurangi dampak gangguan psikologis pada anak pasca gempa. 

Ia juga menyampaikan bahwa anak-anak tersebut cepat pulih asalkan mendapatkan dukungan dari orang sekitar seperti keluarga maupun guru di sekolahnya. Adanya dukungan tersebut akan memberikan rasa aman dan dapat membantu anak-anak yang mengalami rasa takut mudah untuk menjadi pulih kembali dan dapat menjalankan aktivitas normalnya kembali. 

 Ia juga berharap guru sebagai agen of change yang ada di sekolah bisa menjadi leader terhadap murid-murid, karena untuk memulihkan dampak psikologis pasca terjadinya gempa di Bawean. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url