PMI Jatim Dirikan 2 Tenda Sekolah Darurat di Lokasi Gempa Bawean
Menanggapi situasi tersebut, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur telah mendirikan dua tenda sekolah darurat di Pulau Bawean.
Tenda-tenda tersebut didirikan di SDN 333 Gresik dan MTs Maarif 5 Suwari.
Syafie, Kepala Sekolah SDN 333 Gresik, mengungkapkan bahwa pendirian tenda sangat bermanfaat karena dapat digunakan sebagai tempat pembelajaran tatap muka. Pasalnya, bangunan sekolah tersebut mengalami kerusakan cukup parah, seperti bangunan patah, pondasi amblas, dan plavon runtuh.
"Sebelumnya, kami hanya bisa melaksanakan pembelajaran secara daring, tetapi terkendala sinyal yang tidak merata dan keterbatasan gawai serta paket data pada siswa," ujar Syafie.
Hal senada juga disampaikan oleh Siti Chomsiah, Kepala Sekolah MTs Maarif 5 Suwari. Menurutnya, tenda darurat sangat dibutuhkan karena siswa-siswi akan segera melaksanakan ujian sekolah.
"Dengan adanya tenda ini, siswa bisa mengikuti ujian dengan tenang dan aman," kata Siti.
Koordinator Shelter PMI Jawa Timur, Andris Rufiyanto P, menjelaskan bahwa pendirian tenda sekolah darurat dilakukan berdasarkan permintaan dari kecamatan untuk membantu sekolah-sekolah yang tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar akibat kerusakan bangunan.
"Tenda-tenda ini dipinjampakaikan kepada sekolah hingga kondisi bangunan kembali normal," kata Andris.
Ia berharap, dengan adanya bantuan tenda sekolah darurat ini, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat kembali belajar dengan nyaman dan aman.. (min)
Syafie, Kepala Sekolah SDN 333 Gresik, mengungkapkan bahwa pendirian tenda sangat bermanfaat karena dapat digunakan sebagai tempat pembelajaran tatap muka. Pasalnya, bangunan sekolah tersebut mengalami kerusakan cukup parah, seperti bangunan patah, pondasi amblas, dan plavon runtuh.
"Sebelumnya, kami hanya bisa melaksanakan pembelajaran secara daring, tetapi terkendala sinyal yang tidak merata dan keterbatasan gawai serta paket data pada siswa," ujar Syafie.
Hal senada juga disampaikan oleh Siti Chomsiah, Kepala Sekolah MTs Maarif 5 Suwari. Menurutnya, tenda darurat sangat dibutuhkan karena siswa-siswi akan segera melaksanakan ujian sekolah.
"Dengan adanya tenda ini, siswa bisa mengikuti ujian dengan tenang dan aman," kata Siti.
Koordinator Shelter PMI Jawa Timur, Andris Rufiyanto P, menjelaskan bahwa pendirian tenda sekolah darurat dilakukan berdasarkan permintaan dari kecamatan untuk membantu sekolah-sekolah yang tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar akibat kerusakan bangunan.
"Tenda-tenda ini dipinjampakaikan kepada sekolah hingga kondisi bangunan kembali normal," kata Andris.
Ia berharap, dengan adanya bantuan tenda sekolah darurat ini, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat kembali belajar dengan nyaman dan aman.. (min)