Antisipasi Cuaca Ekstrem di Kota Surabaya | lintas86.com

Antisipasi Cuaca Ekstrem di Kota Surabaya


lintas86.com, Surabaya - Kota Surabaya bersiap menghadapi potensi dampak cuaca panas ekstrem.  Menanggapi rilis BMKG yang menyatakan tahun 2023 sebagai tahun terpanas dalam sejarah Indonesia, PMI Kota Surabaya mengambil peran strategis sebagai garda terdepan dalam penanganan situasi darurat.

Meskipun suhu panas tahun lalu bukan disebabkan oleh gelombang panas, namun minimnya pembentukan awan dan curah hujan menjadi perhatian serius. Kota Surabaya pun dipilih sebagai kota percontohan dalam membangun ketangguhan menghadapi panas ekstrem.

PMI Kota Surabaya bersama PMI Provinsi Jawa Timur, didukung oleh Pemerintah Kota Surabaya, American Red Cross, dan USAID, menggelar diskusi interaktif dalam Talkshow Semanggi Suroboyo di Radio Suara Surabaya pada Jumat, 17 Mei 2024.
 
Talkshow bertema "Antisipasi Dampak Cuaca Panas di Surabaya" ini menghadirkan sejumlah narasumber ahli, yaitu:

Drs. Dedik Irianto, M.M. - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya

dr. H. Paul A. Dwiyanu - Dokter Spesialis Paru RS. BDH Kota Surabaya sekaligus Konsultan program CoCHAP

Shanas Septy Prayuda - Ketua Tim Observasi Meteorologi Kelas I BMKG Juanda

Pungky Sugiarto - Staf Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Surabaya / coordinator project CoCHAP

dr. H. Paul A. Dwiyanu - Dokter Spesialis Paru RS. BDH Kota Surabaya sekaligus Konsultan program CoCHAP, menyampaikan, Diskusi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya cuaca panas ekstrem serta langkah-langkah antisipasi yang dapat diambil.

"PMI Kota Surabaya berkomitmen untuk berperan aktif dalam upaya mitigasi dan penanganan dampak cuaca panas ekstrem demi keselamatan dan kesejahteraan warga Surabaya. Ucap dr. H. Paul A. Dwiyanu - Dokter Spesialis Paru RS. BDH Kota Surabaya sekaligus Konsultan program CoCHAP (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url