Banjir Bandang Sumbar:50 Orang Meninggal, 27 Orang Hilang, dan 37 Orang Luka-luka, PMI Turunkan Relawan dan Kirim Bantuan
lintas86.com, Padang - Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Barat telah menelan korban jiwa yang cukup banyak. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa total korban meninggal dunia akibat bencana ini telah bertambah menjadi 50 orang. Selain itu, 27 orang masih dilaporkan hilang, dan 37 orang lainnya mengalami luka-luka. Data ini masih dapat berubah karena informasi terus berkembang.
Banjir bandang dan tanah longsor dipicu oleh hujan lebat yang meluapkan aliran sungai dan membawa material vulkanik dari Gunung Marapi. Material vulkanik ini menjadi lahar dingin yang memperparah banjir. Bencana ini telah menyebabkan kerusakan yang signifikan di sejumlah wilayah Sumatera Barat.
Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, mengkonfirmasi penambahan jumlah korban meninggal dunia. Menurutnya, 20 orang meninggal di Kabupaten Agam, 19 orang di Kabupaten Tanah Datar, 8 orang di Kabupaten Padang Pariaman, 2 orang di Kota Padang Panjang, dan 1 orang di Kota Padang.
Pengungsi akibat bencana ini mencapai 3.396 jiwa. BNPB terus memantau situasi dan mengingatkan masyarakat di wilayah Sumatera Barat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan lebat yang masih akan berlanjut.
Dalam upaya penanggulangan bencana ini, Palang Merah Indonesia (PMI) juga turut bergerak dengan membantu pemerintah dalam membuka layanan kemanusiaan seperti evakuasi korban, pelayanan kesehatan, distribusi bantuan, dan penyediaan air bersih.
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, turut mengunjungi Sumatera Barat untuk memantau situasi dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.
Bencana ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah, PMI, dan berbagai pihak terkait dalam menghadapi bencana alam. Semoga masyarakat Sumatera Barat dapat segera pulih dan mendapatkan bantuan yang diperlukan. (min)
Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, turut mengunjungi Sumatera Barat untuk memantau situasi dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang terdampak.
JK menyampaikan rasa prihatinnya kepada masyarakat yang terdampak dan siap membantu masyarakat melalui PMI.
"Relawan PMI sudah tersebar di seluruh lokasi bencana dan siap melayani masyarakat," ucap Ketua Umum PMI.
Dalam operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Banjir Bandang ini membantu pemerintah dengan membuka beberapa layanan kemanusiaan, diantaranya evakuasi korban, pelayanan kesehatan, distribusi bantuan dan penyediaan air bersih.
"Sebanyak 10 unit kendaraan tangka air telah dimobilisasi PMI Pusat untuk membantu masyarakat Sumbar, 5 unit diantaranya sudah berada di lokasi bencana. Menyusul 5 unit lagi yang masih dalam perjalanan menuju Sumbar,". Ungkapnya
Selain itu, PMI juga memberikan layanan pemulihan trauma atau Psychosocial Support Programme (PSP) terkhusus bagi anak-anak yang menjadi korban dalam bencana ini.
"Pemulihan trauma itu juga penting untuk diperhatikan, relawan kita juga sudah terlatih dalam hal itu, " Jelasnya.
Jusuf Kalla juga menegaskan PMI siap membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi.
"Warga tidak mungkin lebih dari 14 hari tinggal di lokasi pengungsian, " tambah JK.
Jusuf Kalla menegaskan bahwa PMI siap dengan International Federation of The Red Cross and Red Crescent Society (IFRC) juga menjadi bagian dari upaya PMI dalam melaksanakan tugas kemanusiaan.
"IFRC menjadi jembatan PMI dalam membantu negara lain yang membutuhkan. Begitupun kita harap sebaliknya, melalui IFRC, negara lain juga akan membantu kita," tutup Ketua Umum PMI.