Program Siap Siaga Hadapi Perubahan Iklim
lintas86.com, Ponorogo - Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Timur laksanakan Program Siap Siaga sebagai respons terhadap perubahan iklim. Program ini didukung oleh Australia-Indonesia Partnership in Disaster Risk Management (AIPDRM) dan Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT).
Ahmad Rifai, Staf PMI Provinsi Jatim penanggung jawab program, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas PMI melalui Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), dengan fokus pada empat pilar. Pilar-pilar tersebut adalah Aksi Antisipatif dan Adaptasi Perubahan Iklim, Kesiapsiagaan dan Respon Bencana yang Efektif, Kapasitas Regional dalam Respon Bencana, serta Perlindungan, Gender, dan Inklusi (PGI).
"Untuk Kabupaten Ponorogo dalam progarm ini melaksanakan Pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat akan dilaksanakan di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung dari tanggal 3-4 Juni 2024 dilanjut aksi aksi hijau bumi sekaligus peringati hari lingkungan hidup tanggal 5 Mei 2024, kolaborasi PMI Jatim dengan PMI Kabupaten Ponorogo" ungkap Rifai. Selasa, (21/05/2024)
"Selain itu, bulan Oktober juga akan dilaksnakan Sosialisasi dan simulasi bencana untuk siswa disabilitas,". Jelasnya
Rifai menambahkan bahwa Program Siap Siaga diinisiasi pada bulan Juni 2020, ketika prevalensi COVID-19 di Indonesia belum begitu mengkhawatirkan. "Namun, ketika COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, program ini juga merespon kedaruratan COVID-19 dan melakukan penyesuaian," kata Rifai.
Pada tahun 2023, PMI, IFRC, dan DFAT melakukan review terhadap program ini dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan-perubahan dalam penanganan pandemi, serta perubahan kebijakan yang mempengaruhi lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang menjadi layanan PMI. "Penyesuaian ini dilakukan agar program tetap relevan dan berkontribusi dalam penanggulangan bencana di Indonesia," pungkas Rifai.