Adik Bacok Kakak Hingga Meninggal di Ponorogo Gegara Kayu
Jenasah Ismu saat dibawa ke Kamar Mayat RSUD dr Harjono Ponorogo. |
lintas86.com, Ponorogo - Tragedi maut terjadi di Desa Karangjoho Kecamatan Badegan. Seorang pria bernama Ismono (60) telah ditangkap setelah membacok kakaknya, Ismu (70), hingga meninggal dengan sebuah kapak pada Senin (24/06/2024).
Peristiwa tragis ini terjadi di perbatasan Desa Karangjoho-Kaporan Kecamatan Badegan sekitar pukul 14.30 di pinggir sungai Dung Selur.
Menurut saksi mata, Sudirman, Ismu ditemukan terlentang dengan luka parah di leher dan telinga. Ismono kemudian terlihat pulang sambil membawa kapak bersimbah darah kakaknya.
" Jadi tadi saya memotong bambu di situ, dengar orang teriak, terus saya datangi pak Ismu sudah terlentang dan bersimbah darah. Terus dibantu warga saya masukkan ke mobil untuk dilarikan ke Puskesmas Badegan, sudah meninggal. Infonya tadi gara-gara kayu," ujarnya.
Kepala Desa Karangjoho, Singkrihanto, mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, Ismono dan Ismu terlibat dalam perkelahian karena pohon Sengon yang ditebang oleh Ismono menimpa pohon Mangga milik Ismu. Perselisihan ini berujung pada pembunuhan tragis kakak beradik tersebut.
"Kedua kakak beradik ini memang telah berselisih sejak lama, sepertinya memiliki dendam yang mendalam. Pak Ismono menebang pohon Sengon yang akhirnya menimpa pohon Jati dan Mangga milik Pak Ismu. Permasalahan ini menjadi sumber ketidakpuasan dan ketidakberesan di antara keduanya." Ujarnya
Ismono telah diamankan oleh pihak kepolisian dan dibawa ke Polres Ponorogo. Barang bukti berupa kapak, sepeda angin, dan sampel darah korban juga telah disita oleh polisi.
Kanit Pidum Sat-Reskrim Polres Ponorogo, Iptu Guling Sunaka, menyatakan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga telah dilakukan untuk mengumpulkan bukti lebih lanjut.
" Sudah diamankan satu orang terduga pelaku, kita bawa ke Polres saat ini. Kasusu ini masih kita selidiki, saat ini olah TKP sudah kita lakukan," pungkasnya.
Tragedi memilukan ini mengungkap fakta kesedihan di balik perselisihan antara dua saudara kandung yang berakhir dengan kematian salah satunya.
Ismono mengakui bahwa tindakan membacok kakaknya dilakukan karena rasa sakit hati yang mendalam akibat perselisihan terkait kompensasi atas kerugian pohon Sengon.
" " Saya sudah memberikan uang sebesar Rp 200.000 untuk ganti rugi tersebut, namun kakak saya menolak dan meminta lebih. Perselisihan pun terjadi, dan saat saya merasa terancam dengan dilempari batu, itulah saat saya melancarkan serangan dengan kapak, setelah itu saya pulang dan membersihkan kapak tersebut. Memang, perilaku kakak saya yang membuat saya kesal," Ungkapnya