Mencicipi Kuliner Nasi Jagung Khas Kudus yang Rendah Gula
Pemilik warung, Sumiyati, mengungkapkan bahwa nasi jagung goreng adalah menu baru yang dikembangkannya dari olahan nasi jagung. Menu ini dibuat atas idenya sendiri dan ditawarkan dengan harga yang terjangkau, yakni antara Rp 12 ribu hingga Rp 15 ribu. "Harga tersebut cukup terjangkau. Saya ingin bernostalgia dengan kuliner jadul dari tahun 2000-an yang kini sulit dijumpai," ujarnya, Minggu (23/6/2024).
Selain nasi jagung goreng, menu sawah di warung ini juga dilengkapi dengan botok yuyu, tumis daun singkong, gimbal teri, serta sayur keong daun singkil dan gimbal teri. Kebanyakan pengunjung yang datang berasal dari luar Kudus seperti Semarang, Pati, dan Jepara, namun ada juga pengunjung lokal dari Undaan dan sekitarnya. "Nasi jagung merupakan alternatif pengganti nasi putih yang lebih rendah kadar gula," tambahnya.
Botok yuyu menjadi salah satu menu andalan, terbuat dari olahan kepiting air tawar yang biasa ditemui di area rawa ataupun persawahan. Olahan makanan ini cocok bagi mereka yang sedang menjalani program diet atau yang memiliki riwayat penyakit diabetes. "Perharinya bisa menjual puluhan hingga ratusan porsi, tergantung harinya. Weekend biasanya sangat ramai karena hari libur," lanjut Sumiyati.
Timan, warga Jepara, mengungkapkan kebanggaannya bisa menikmati seporsi nasi jagung di warung ini. Menurutnya, nasi jagung yang rendah gula tersebut sangat nikmat, terlebih disantap bersama keluarga sambil menikmati pemandangan hamparan persawahan yang menyegarkan mata. "Ya, makan nasi jagung ini paling cocok sambil melihat hamparan sawah dan angin sepoi-sepoi," pungkasnya.
Warung makan ini tidak hanya menawarkan rasa yang enak dan sehat, tetapi juga pengalaman makan yang menyenangkan dengan suasana pedesaan yang asri. Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kudus, mencicipi nasi jagung khas Desa Undaan Lor ini tentu menjadi pengalaman kuliner yang tak terlupakan. (min)
