PMI Jatim Laksanakan Program Penguatan Kapasitas Siap Siaga Berbasis Masyarakat di Ponorogo | lintas86.com

PMI Jatim Laksanakan Program Penguatan Kapasitas Siap Siaga Berbasis Masyarakat di Ponorogo


lintas86.comPonorogo - Dalam rangka penguatan kapasitas siap siaga berbasis masyarakat, PMI Provinsi Jawa Timur laksanakan program Siapa Siaga Berbasis masyarakat PMI di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo pada tanggal 3-4 Juni 2024. 

Acara diikuti oleh 25 anggota Sibat PMI yang juga warga Desa Tugurejo, dihadiri oleh Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur, PMI Kabupaten Ponorogo, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo, Forkopimcam Slahung (Camat, Kapolsek, Danramil) dengan pemateri dari BPBD Kabupaten Ponorogo dan fasilitator PMI Provinsi Jawa Timur.


Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Jawa Timur, DR Ir R Eddy Indrayana, menjelaskan bahwa Program Siap Siaga sebagai respons terhadap perubahan iklim dan memperkuat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
 
"Program ini didukung oleh Australia-Indonesia Partnership in Disaster Risk Management (AIPDRM) dan Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), bertujuan untuk memperkuat kapasitas PMI melalui Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC), dengan fokus pada empat pilar: Aksi Antisipatif dan Adaptasi Perubahan Iklim, Kesiapsiagaan dan Respon Bencana yang Efektif, Kapasitas Regional dalam Respon Bencana, serta Perlindungan, Gender, dan Inklusi (PGI),". Ungkapnya


"Untuk Kabupaten Ponorogo, dalam program ini, pelaksanaan Penguatan Kapasitas Siaga Berbasis Masyarakat akan dilaksanakan di Desa Tugurejo Kecamatan Slahung dari tanggal 3-4 Juni 2024," ujar Edi Indrayana pada Senin, (03/06/2024).

"Program Siap Siaga diinisiasi pada bulan Juni 2020, ketika prevalensi COVID-19 di Indonesia belum begitu mengkhawatirkan. Namun, ketika COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO, program ini juga merespon kedaruratan COVID-19 dan melakukan penyesuaian," Jelas Edi.


Pada tahun 2023, PMI, IFRC, dan DFAT melakukan review terhadap program ini dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan-perubahan dalam penanganan pandemi, serta perubahan kebijakan yang mempengaruhi lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang menjadi layanan PMI.

"Penyesuaian ini dilakukan agar program tetap relevan dan berkontribusi dalam penanggulangan bencana di Indonesia," pungkas Edi Indrayana.



Perwakilan fasilitator PMI mengatakan, ada materi yang diberikan terkait kesiapsiagaan masyarakat dalam bencana.

"Materi yang disampaikan terkait kesiapsiagaan bencana yakni langkah apa yang harus dilakukan baik pra, saat, maupun pasca bencana," ungkap Wahyu Teo, Fasilitator PMI.


Sementara itu, Kepala Desa Tugurejo, Siswanto mengucapkan terimakasih atas inisiasi PMI kegiatan penguatan kapasitas siap siaga berbasis masyarakat.

"Kami mewakili masyarakat Desa mengucapkan terimakasih atas adanya kegiatan Penguatan Kapasitas yang diberikan kepada masyarakat, terutama anggota SIBAT PMI". Ungkapnya


"Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat untuk semuanya, baik masyarakat dan juga lingkungannya, terutama dirinya sendiri jika ada bencana bisa melangkah apa yang harus dilakukan,". Tambahnya. (min)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url