DFAT dan Australian Red Cross Bantu Korban Terdampak Bencana di Sumatera Barat
lintas86.com, Padang - Pemerintah Australia melalui Departement Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) menyalurkan bantuan untuk masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan yang terdampak bencana Banjir dan Longsor pada Maret lalu.
Bantuan tersebut disalurkan melalui International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) yang direalisasikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI).
Ketua PMI Provinsi Sumatera Barat, Aristo Munandar dalam rapat koordinasi bersama pewakilan DFAT, Australian Red Cross, IFRC dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, hari ini (26/7/2024) di Aula Kantor BPBD Sumatera Barat, mengatakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah Australia berupa dukungan untuk pelaksanaan operasi lanjutan masa transisi bencana Banjir dan Longsor di Kabupaten Pesisir Sekatan.
PMI memberikan layanan kemanusiaan yang diantaranya promosi kesehatan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis untuk masyarakat di Kecamatan Sutera.
“Berdasarkan hasil kesepakatan bersama pemerintah Pesisir Selatan, kita fokuskan dulu untuk satu kecamatan ini, semoga ada bantuan lagi untuk daerah lainnya” ucap Aristo.
Atas nama masyarakat yang telah dibantu, Aristo menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada pemerintah Australia, Palang Merah Australia, serta IFRC.
“Terimakasih telah membantu masyarakat Sumatera Barat dan terimakasih juga atas kepercayaannya kepada PMI sebagai penyalur bantuan ini” tutupnya.
Sementara itu Plt. Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Logistik PMI Sumbar, Hidayatul Irwan, mengatakan, PMI Sumbar telah memulai kegiatan tersebut sejak tanggal 18 Juli kemarin. Dalam layanan PMI bekerjsama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dan Puskesmas Kecamatan Sutera.
“Target kita sebanyak 1.500 jiwa di Kecamatan Sureta mendapatkan layanan kesehatan,” terang Hidayat.
Sebagai perwakilan dari Departement Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), Catherine Meehan mengatakan bahwa bencana-bencana yang terjadi di Indonesia juga menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Australia, salah satunya wilayah Sumatera Barat ini.
“Kami sudah mengunjungi tempat layanan yang dilakukan oleh PMI, kami juga sudah berbicara dengan masyarakat disana. Kami turut prihatin atas bencana yang terjadi di Sumatera Barat,” ucap Catherine.
Diakui Chaterine, pihaknya sangat terbantu oleh IFRC dan PMI, pasalnya selain merealisasikan bantuan yang diberikan, PMI juga memfasilitasi dengan baik kunjungan yang mereka lakukan dengan berkoordinasi bersama masyarakat dan pemerintahan setempat.
“Informasi yang kami terima sangat kompleks, ini akan kami sampaikan kembali kepada pemerintah Australia, terimakasih banyak ”tutup Chaterine. (min)