Semarak Milad IPM ke-63 dan Penutupan FORTASI 2024
Suasana penuh semangat dan warna-warni busana daerah menghiasi acara yang mengangkat tema "Pelajar Berdampak Indonesia Berdaya".
FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi) merupakan program orientasi bagi pelajar baru IPM yang bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya Muhammadiyah.
FORTASI (Forum Ta’aruf dan Orientasi) merupakan program orientasi bagi pelajar baru IPM yang bertujuan untuk memperkenalkan nilai-nilai budaya Muhammadiyah.
Rangkaian acara FORTASI diisi dengan kegiatan menarik seperti pawai budaya, fashion show, dan pentas seni.
Ketua IPM Jawa Timur, Hengki Pradana, menyampaikan bahwa FORTASI bertujuan untuk memperkuat ikatan antar pelajar, memotivasi mereka untuk terus berkarya, serta mengenang perjalanan panjang IPM dalam mendidik dan membina generasi muda.
"Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum refleksi dan evaluasi bagi seluruh anggota IPM. Semoga semarak Milad ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi kemajuan bersama," ujar Hengki.
Ketua PD IPM Ponorogo, Hilda, selaku tuan rumah penyelenggaraan penutupan FORTASI dan Milad IPM, mengungkapkan rasa senangnya atas keberhasilan kegiatan ini.
"Alhamdulillah, kegiatan FORTASI diikuti oleh 1.400 peserta dan berjalan sukses dan lancar. Sebelum penutupan, diadakan pawai budaya, fashion show, dan juga penampilan seni," tutur Hilda.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar Milad ke-63 IPM dapat meningkatkan kualitas generasi muda dan menyiapkan mereka untuk masa depan.
"Dengan begitu, kader-kader Muhammadiyah mampu membuktikan dirinya dalam mencetak generasi yang berakhlakul kharimah dengan SDM yang hebat. Selamat dan sukses Milad ke-63 IPM Jawa Timur," kata Bupati.
Bupati juga menekankan pentingnya membangun hubungan antar pelajar serta peran Muhammadiyah dalam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas.
"Muhammadiyah semakin jaya, maju, makin banyak jamaahnya, dan semakin mampu membawa Indonesia menjadi generasi yang berakhlakul kharimah," pungkasnya. (aw/min)
Ketua IPM Jawa Timur, Hengki Pradana, menyampaikan bahwa FORTASI bertujuan untuk memperkuat ikatan antar pelajar, memotivasi mereka untuk terus berkarya, serta mengenang perjalanan panjang IPM dalam mendidik dan membina generasi muda.
"Acara ini bukan sekadar perayaan, tetapi momentum refleksi dan evaluasi bagi seluruh anggota IPM. Semoga semarak Milad ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh pelajar untuk terus berinovasi dan berkolaborasi demi kemajuan bersama," ujar Hengki.
Ketua PD IPM Ponorogo, Hilda, selaku tuan rumah penyelenggaraan penutupan FORTASI dan Milad IPM, mengungkapkan rasa senangnya atas keberhasilan kegiatan ini.
"Alhamdulillah, kegiatan FORTASI diikuti oleh 1.400 peserta dan berjalan sukses dan lancar. Sebelum penutupan, diadakan pawai budaya, fashion show, dan juga penampilan seni," tutur Hilda.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar Milad ke-63 IPM dapat meningkatkan kualitas generasi muda dan menyiapkan mereka untuk masa depan.
"Dengan begitu, kader-kader Muhammadiyah mampu membuktikan dirinya dalam mencetak generasi yang berakhlakul kharimah dengan SDM yang hebat. Selamat dan sukses Milad ke-63 IPM Jawa Timur," kata Bupati.
Bupati juga menekankan pentingnya membangun hubungan antar pelajar serta peran Muhammadiyah dalam menyiapkan generasi penerus yang berkualitas.
"Muhammadiyah semakin jaya, maju, makin banyak jamaahnya, dan semakin mampu membawa Indonesia menjadi generasi yang berakhlakul kharimah," pungkasnya. (aw/min)