PMI Grobogan Evakuasi Korban Tertabrak Kereta Api di Perlintasan Tanpa Palang Pintu
lintas86.com, Grobogan - Palang pintu yang tidak lengkap di perlintasan kereta api kembali memakan korban. Dua orang meninggal di tempat setelah mobil yang mereka tumpangi tertabrak Kereta Api Argo Bromo Anggrek di Dusun Tunggak 1, RT 004/RW 001, Desa Tunggak, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Sabtu (17/8) sekitar pukul 14.00 WIB.
Korban yang terjepit di dalam mobil yang ringsek, bersama BPBD korban berhasil dievakuasi oleh tim relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan.
Korban yang terjepit di dalam mobil yang ringsek, bersama BPBD korban berhasil dievakuasi oleh tim relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan.
"Kedua korban kemudian dibawa ke RSUD Grobogan untuk dilakukan visum menggunakan ambulans PMI Grobogan", ungkap Ahmad Dulrohim, relawan PMI Grobogan.
Kronologi kecelakaan maut ini bermula saat Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan nomor lokomotif CC 2061371 yang diniskan oleh Abdullah Faqih dan asistennya, Muhammad Yanuar Romdhoni, sedang melaju dari arah barat menuju timur (Stasiun Gambir - Stasiun Pasar Turi).
Kronologi kecelakaan maut ini bermula saat Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan nomor lokomotif CC 2061371 yang diniskan oleh Abdullah Faqih dan asistennya, Muhammad Yanuar Romdhoni, sedang melaju dari arah barat menuju timur (Stasiun Gambir - Stasiun Pasar Turi).
Sesampainya di persimpangan rel kereta api km 15.200/300, sebuah mobil Kijang berwarna silver dengan nomor polisi B 1117 UVD tiba-tiba masuk dari arah selatan.
Tabrakan tak terhindarkan. Mobil terseret hingga puluhan meter dan ringsek.
Tabrakan tak terhindarkan. Mobil terseret hingga puluhan meter dan ringsek.
Kedua penumpang mobil berinisial HI (40 tahun), warga Dusun Ngambilan, RT 004/RW 004, Desa Rejosari, Kecamatan Grobogan dan AI (37 tahun), warga Dusun Teguhan, RT 003/RW 003, Desa Teguhan, Kecamatan Grobogan, tewas seketika di lokasi kejadian.
Menurut Suyitno (69 tahun), petugas penjaga palang pintu kereta api di lokasi kejadian, perlintasan tersebut hanya memiliki satu palang pintu di sebelah utara.
Menurut Suyitno (69 tahun), petugas penjaga palang pintu kereta api di lokasi kejadian, perlintasan tersebut hanya memiliki satu palang pintu di sebelah utara.
"Sisi selatan tidak dilengkapi palang pintu, sehingga rawan terjadi kecelakaan," jelasnya.
Kasus kecelakaan ini kini dalam penanganan Satlantas Polres Grobogan. (min)
Kasus kecelakaan ini kini dalam penanganan Satlantas Polres Grobogan. (min)