Program Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Tahap II Diluncurkan oleh PMI, Amcross, dan USAID
Asmawi Syam, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Pusat, menyampaikan bahwa Program Tahap II bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan permintaan terhadap penerapan retrofit aman gempa serta kepatuhan terhadap standar peraturan bangunan, sekaligus membangun kapasitas kesiapsiagaan bencana lokal di wilayah rawan gempa bumi di Indonesia.
Muchrizal Harris Ritonga, Acting Country Representative American Red Cross (Amcross) Indonesia, menjelaskan bahwa salah satu inovasi utama dalam Program Tahap II adalah pengembangan desain prototipe untuk konstruksi rumah. Dengan desain tersebut, pemilik rumah diharapkan dapat memperoleh Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dengan lebih mudah dan mengurangi biaya terkait proses tersebut. Program ini diberi nama Indonesia Earthquake Readiness dan akan berlangsung di dua wilayah intervensi, yaitu Kota Sukabumi Jawa Barat dan Banyuwangi Jawa Timur.
Program ini direncanakan berlangsung selama 22 bulan, dimulai dari Juli 2024 hingga April 2026, dengan dukungan dari IFRC, Build Change, Kementerian PUPR, BNPB, Kemensos, Pusgen, serta mitra strategis lainnya seperti Atma Connect dan Peta Bencana. Tujuan utama dari program ini adalah peningkatan kapasitas dan pengetahuan masyarakat, mendorong kebijakan pemerintah, serta perubahan perilaku dalam upaya kesiapsiagaan bencana gempa bumi.
Dukungan dari USAID Indonesia dalam program ini merupakan langkah penting dalam menyadarkan dan meningkatkan kapasitas masyarakat lokal perkotaan dalam kesiapsiagaan terhadap potensi bencana gempa bumi. Program ini bertujuan untuk menjaga keamanan bangunan dan membangun rumah dengan standar konstruksi yang aman dalam menghadapi risiko bencana gempa bumi.
Atas kerja sama yang kuat antara PMI, Amcross, dan USAID, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat besar dalam mempersiapkan masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi potensi bencana gempa bumi di Indonesia. (min)
