Kajian Risiko di Perkotaan (City Wide Assesment) untuk Pengembangan Kota Tangguh | lintas86.com

Kajian Risiko di Perkotaan (City Wide Assesment) untuk Pengembangan Kota Tangguh


lintas86.com, Kebumen  – Kegiatan Latihan Gabungan (Latgab) dan Temu SIBAT Nasional ke-III yang diselenggarakan di Kabupaten Kebumen menjadi momen penting bagi Palang Merah Indonesia (PMI) dalam mengembangkan kapasitas dan meningkatkan respons terhadap tantangan perubahan iklim serta isu kemanusiaan. 

Acara ini berlangsung dari Selasa, 23 September hingga 27 September 2024, dihadiri oleh perwakilan anggota SIBAT dari 27 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Salah satu sesi yang menarik perhatian adalah pemaparan mengenai City Wide Assessment yang disampaikan oleh Pungky Sugiarto, Kepala Sub Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Surabaya
 
Dalam presentasinya, Pungky menekankan pentingnya penguatan kapasitas wilayah untuk menghadapi guncangan dan tekanan akibat perubahan iklim.

“Koalisi ini bertujuan untuk menyatukan visi dan pemetaan guncangan yang dihadapi kota, seperti ancaman bencana alam dan dampak lingkungan lainnya. Selain itu, kami juga akan mengidentifikasi tekanan atau stressor yang mengganggu sistem sosial dan ekonomi di Surabaya,” ungkap Pungky kepada lintas86.com. Rabu, (24/09/2024) 

Pentingnya pembentukan koalisi ini disampaikan Pungky sebagai langkah strategis untuk memastikan bahwa semua elemen—pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat, dan media—dapat bekerja sama dalam menghadapi risiko yang ada.

Dalam konteks ini, Pemerintah Kota Surabaya telah memulai langkah-langkah konkret untuk memperkuat kolaborasi antar stakeholder. 

Proses pembentukan legalitas koalisi sedang berjalan dengan lancar dan diharapkan dapat segera diselesaikan agar peran dan tanggung jawab masing-masing pihak dapat ditetapkan secara jelas.

“Dengan adanya sistem yang sudah ada, kami berharap koalisi ini dapat memperkuat upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Kami juga berharap apa yang telah dicapai di Surabaya dapat menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia,” tambah Pungki.

Melalui kegiatan ini, diharapkan manfaat dari pembentukan koalisi tidak hanya dirasakan oleh Kota Surabaya, tetapi juga dapat ditularkan ke kota atau kabupaten lain di seluruh Indonesia. 

Upaya kolektif ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan wilayah terhadap dampak perubahan iklim dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kegiatan ini menjadi contoh nyata dari penerapan pendekatan penta helix dalam menangani isu-isu kompleks yang dihadapi oleh kota-kota di Indonesia. Diharapkan kolaborasi ini tidak hanya akan menghasilkan solusi yang efektif tetapi juga menciptakan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url