Membangun Ketangguhan Iklim dengan Aksi Merespon Peringatan Dini | lintas86.com

Membangun Ketangguhan Iklim dengan Aksi Merespon Peringatan Dini


lintas86.com, Kebumen - Kegiatan Latgab dan Temu SIBAT Nasional ke-III di Kabupaten Kebumen menjadi momentum penting bagi PMI dalam mengembangkan kapasitas dan memperkuat respons adaptif terhadap perubahan iklim serta tantangan kemanusiaan. Salah satu aksi kegiatannya adalah Talkshow "Membangun Ketangguhan Krisis Iklim dengan Respon Antisipatif Berbasis Prakiraan Cuaca" dengan menghadirkan pemateri dari IFRC, BNPB dan BMKG yang dilaksanakan di Pantai Kaliratu pada Selasa, 24 September 2024.

Vijay dari IFRC menggarisbawahi pentingnya gerakan bersama, baik dari tingkat nasional maupun internasional, dalam menanggapi tindak kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia, termasuk situasi yang terjadi di Myanmar. 

"Upaya advokasi dan perubahan pemikiran menjadi fokus dalam menghadapi tantangan ini, dengan tujuan utama yaitu menyelamatkan nyawa dan merubah pola pikir untuk menciptakan perubahan positif,". Ungkapnya

Diskusi mengenai pemilihan informasi yang tepat dan strategi untuk menghasilkan informasi yang akurat menjadi fokus pembahasan. Pengembangan pemahaman masyarakat, optimalisasi komunikasi dalam keluarga, dan pemberian informasi yang jelas menjadi langkah penting dalam mempersiapkan diri menghadapi bencana dan mengurangi risiko yang terkait.

Berbagai pertanyaan, diskusi, dan sharing informasi di sekitar perkiraan cuaca menjadi sarana penting dalam membangun ketangguhan dan kesigapan bagi masyarakat dalam menghadapi bencana. Dengan kolaborasi yang kuat dan upaya yang terencana, diharapkan upaya pencegahan dan tanggap darurat terhadap risiko bencana dapat semakin ditingkatkan, serta masyarakat dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan masa depan.

Sementara itu, Ridwan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat memberikan peringatan penting mengenai potensi tsunami di daerah yang perlu diwaspadai.
 
"Meskipun mungkin saat ini belum terasa secara langsung, kesadaran akan potensi bencana alam ini perlu ditingkatkan di tingkat masyarakat,". Ungkapnya

Ridwan menegaskan bahwa kesadaran ini bukanlah tanggung jawab semata PMI atau pihak terkait, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama seluruh masyarakat. 

"Menyadari potensi tsunami di daerah yang rentan, langkah-langkah preventif dan persiapan perlu dilakukan dari sekarang. Dengan demikian, kesadaran akan potensi bencana alam dan upaya persiapan yang dilakukan oleh masyarakat akan menjadi kunci dalam mengurangi dampak yang mungkin terjadi di masa depan,". Tambahnya

"Kartini Sibat PMI Desa Tugurejo Ponorogo menyampaikan apresiasi positif tentang kegiatan ini. menunjukkan komitmen yang tinggi dalam menghadapi tantangan kemanusiaan dan perubahan iklim. 

"Dengan menghadirkan pemateri dari berbagai lembaga terkait, seperti IFRC, BNPB, dan BMKG, mereka memperoleh wawasan yang berharga tentang bagaimana membangun ketangguhan dalam menghadapi krisis iklim,". Ungkapnya

"Diskusi tentang pentingnya advokasi, perubahan pemikiran, serta pemilihan informasi yang tepat menunjukkan kesadaran akan urgensi kerjasama dan pendekatan holistik dalam menghadapi berbagai risiko bencana. Pemahaman masyarakat, komunikasi yang efektif, serta kesiapan dalam merespons bencana menjadi kunci dalam memperkuat kapasitas adaptif,". Jelasnya

"Peringatan tentang potensi tsunami yang disampaikan oleh PMI Pusat memberikan pemahaman yang penting tentang perlunya kesadaran bersama dan langkah preventif yang harus diambil untuk mengurangi dampak bencana di masa depan. Melalui kolaborasi dan persiapan yang terencana, diharapkan masyarakat dapat memperoleh kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan yang akan datang,". Tambahnya (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url