PMI NTT Dukung Konservasi Wilayah Pesisir Melalui Penanaman Mangrove di Pantai Oesapa
lintas86.com, Kupang - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung ketangguhan wilayah pesisir. Dalam rangka memperingati HUT ke-79 PMI dan menyongsong Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional Tahun 2024, PMI NTT menggelar kegiatan kampanye hijau dan aksi adaptasi perubahan iklim di Pantai Teluk Kupang, Oesapa Besar, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang pada Jumat, 06 September 2024.
Kegiatan ini meliputi pembersihan pantai, penanaman 200 anakan mangrove, dan sosialisasi adaptasi perubahan iklim sebagai bagian dari program SIAP SIAGA PMI Provinsi NTT.
Wakil Sekretaris PMI Provinsi NTT, Severinus Poso, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam membangun ketangguhan wilayah pesisir.
"PMI sebagai lembaga kemanusiaan menjadi support system pemerintah dalam bidang penanggulangan bencana sesuai Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Hari ini kita semua berkumpul bersama, baik PMI Provinsi, PMI Kota Kupang, dan mitra PMI, seperti Pemerintah, Mahasiswa, dan Masyarakat, untuk membangun kolaborasi yang aktif demi mewujudkan kelestarian lingkungan khususnya di wilayah pesisir," tegas Severinus.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama mitra yang mendukung kesuksesan kegiatan ini.
"Atas nama pengurus PMI, saya menyampaikan terima kasih, karena kita mau berkolaborasi dalam kegiatan pembersihan pantai, penanaman mangrove, dan sosialisasi adaptasi perubahan iklim ini. Pelaksanaan kegiatan hari ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-79 PMI dan menyongsong Bulan PRB Nasional 2024. Kami berharap, agar melalui keterlibatan nyata kita hari ini, muncul kesadaran bersama antara PMI, Pemerintah, Lembaga Mitra, Mahasiswa, dan Masyarakat untuk terus melakukan kampanye hijau dengan aksi penanaman mangrove di wilayah pesisir dan juga tanaman lain di lingkungan tempat tinggal kita," tambahnya.
Lurah Kelurahan Oesapa, Kiai Kia, A.Md., mewakili Pemerintah Daerah, juga menyampaikan apresiasi kepada PMI Provinsi NTT atas partisipasinya dalam menjaga keutuhan alam.
"Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan terima kasih kepada PMI Provinsi NTT dan kita semua yang mau terlibat dalam kegiatan kampanye hijau melalui aksi membersihkan lingkungan pantai dan penanaman mangrove. Wilayah pantai Oesapa ini menjadi milik bersama, maka tugas untuk menjaga dan merawatnya merupakan tanggung jawab bersama. Kami berharap agar di usia ke-79 ini, PMI juga terus menjadi organisasi kemanusiaan yang mampu membawa perubahan signifikan bagi masyarakat dan juga bagi lingkungan alam," ujar Lurah Kiai Kia.
Ia juga menjelaskan bahwa abrasi di pantai Oesapa sudah cukup tinggi dan penanaman mangrove menjadi salah satu upaya untuk mencegah abrasi. Oleh karena itu, pemerintah Kelurahan Oesapa terus mendorong setiap lembaga dan masyarakat untuk melakukan penanaman mangrove.
Dalam sosialisasi mengenai Adaptasi Perubahan Iklim, Bayu Adrian Victori, S.Hut. M.Si, menekankan pentingnya budidaya mangrove untuk mendukung ketangguhan wilayah pesisir dalam mencegah abrasi dan bencana. Ia menjelaskan bahwa dampak perubahan iklim global sudah terasa dan perlu dilakukan kolaborasi bersama untuk mendukung aksi adaptasi.
"Mangrove memiliki banyak jenis, tetapi kalau kita lihat di lokasi ini ada jenis rhizophora, ceriops yang memiliki banyak manfaat seperti melindungi garis pantai dari abrasi, mengurangi dampak bencana, mempercepat sedimentasi, mengurangi polutan, dan sebagai penyerap karbon terbaik bahkan lima kali lipat dibandingkan pohon lain di hutan," ungkapnya.
Dengan kegiatan ini, PMI NTT menunjukkan komitmennya untuk mendukung upaya konservasi dan adaptasi perubahan iklim, serta menjadi pelopor dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan alam. (min)
Kegiatan ini meliputi pembersihan pantai, penanaman 200 anakan mangrove, dan sosialisasi adaptasi perubahan iklim sebagai bagian dari program SIAP SIAGA PMI Provinsi NTT.
Wakil Sekretaris PMI Provinsi NTT, Severinus Poso, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam membangun ketangguhan wilayah pesisir.
"PMI sebagai lembaga kemanusiaan menjadi support system pemerintah dalam bidang penanggulangan bencana sesuai Undang-undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan. Hari ini kita semua berkumpul bersama, baik PMI Provinsi, PMI Kota Kupang, dan mitra PMI, seperti Pemerintah, Mahasiswa, dan Masyarakat, untuk membangun kolaborasi yang aktif demi mewujudkan kelestarian lingkungan khususnya di wilayah pesisir," tegas Severinus.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kerja sama mitra yang mendukung kesuksesan kegiatan ini.
"Atas nama pengurus PMI, saya menyampaikan terima kasih, karena kita mau berkolaborasi dalam kegiatan pembersihan pantai, penanaman mangrove, dan sosialisasi adaptasi perubahan iklim ini. Pelaksanaan kegiatan hari ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-79 PMI dan menyongsong Bulan PRB Nasional 2024. Kami berharap, agar melalui keterlibatan nyata kita hari ini, muncul kesadaran bersama antara PMI, Pemerintah, Lembaga Mitra, Mahasiswa, dan Masyarakat untuk terus melakukan kampanye hijau dengan aksi penanaman mangrove di wilayah pesisir dan juga tanaman lain di lingkungan tempat tinggal kita," tambahnya.
Lurah Kelurahan Oesapa, Kiai Kia, A.Md., mewakili Pemerintah Daerah, juga menyampaikan apresiasi kepada PMI Provinsi NTT atas partisipasinya dalam menjaga keutuhan alam.
"Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan terima kasih kepada PMI Provinsi NTT dan kita semua yang mau terlibat dalam kegiatan kampanye hijau melalui aksi membersihkan lingkungan pantai dan penanaman mangrove. Wilayah pantai Oesapa ini menjadi milik bersama, maka tugas untuk menjaga dan merawatnya merupakan tanggung jawab bersama. Kami berharap agar di usia ke-79 ini, PMI juga terus menjadi organisasi kemanusiaan yang mampu membawa perubahan signifikan bagi masyarakat dan juga bagi lingkungan alam," ujar Lurah Kiai Kia.
Ia juga menjelaskan bahwa abrasi di pantai Oesapa sudah cukup tinggi dan penanaman mangrove menjadi salah satu upaya untuk mencegah abrasi. Oleh karena itu, pemerintah Kelurahan Oesapa terus mendorong setiap lembaga dan masyarakat untuk melakukan penanaman mangrove.
Dalam sosialisasi mengenai Adaptasi Perubahan Iklim, Bayu Adrian Victori, S.Hut. M.Si, menekankan pentingnya budidaya mangrove untuk mendukung ketangguhan wilayah pesisir dalam mencegah abrasi dan bencana. Ia menjelaskan bahwa dampak perubahan iklim global sudah terasa dan perlu dilakukan kolaborasi bersama untuk mendukung aksi adaptasi.
"Mangrove memiliki banyak jenis, tetapi kalau kita lihat di lokasi ini ada jenis rhizophora, ceriops yang memiliki banyak manfaat seperti melindungi garis pantai dari abrasi, mengurangi dampak bencana, mempercepat sedimentasi, mengurangi polutan, dan sebagai penyerap karbon terbaik bahkan lima kali lipat dibandingkan pohon lain di hutan," ungkapnya.
Dengan kegiatan ini, PMI NTT menunjukkan komitmennya untuk mendukung upaya konservasi dan adaptasi perubahan iklim, serta menjadi pelopor dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan alam. (min)