PMI Pacitan: Upaya Mendekatkan Semangat Kemanusiaan Bagi Gen-Z dan Gen-Alpha | lintas86.com

PMI Pacitan: Upaya Mendekatkan Semangat Kemanusiaan Bagi Gen-Z dan Gen-Alpha


lintas86.com, Pacitan - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pacitan telah menggelar Lomba Pertolongan Pertama (PP) Lintas Medan Palamg Merah Remaja (PMR) Madya dan Wira se-Kabupaten Pacitan pada Hari Sabtu, 14 September 2024.

Kegiatan ini diikuti oleh 43 Tim PMR Madya dan 27 Tim PMR Wira. Kegiatan ini melibatkan 490 orang, 24 SMA/SMK/MA dan 27 SMP/Mts. Kegiatan ini dibuka oleh Dr. Heru Wiwoho- Ketua PMI Kabupaten Pacitan.

Di era Artificial Intellegence (AI) yang melibatkan Gen-Z dan Gen-Alpha, kegiatan ini bertujuan sebagai berikut: 

1) meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) relawan muda PMR Madya dan PMR Wira, 

2) meningkatkan ketrampilan dan kreatifitas PMR Madya dan PMR Wira, 

3) memberikan wadah unjuk kemampuan khususnya dibidang pertolongan pertama dan evakuasi yang bisa diunakan di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat, 

4) menguatkan akar persaudaraan/ persahabatan antar PMR Madya dan Wira di PMI Kabupaten Pacitan. 

Peserta yang terdiri dari PMR Madya dan Wira adalah Generasi Z (Gen-Z) dan Generasi Alpha (Gen-Alpha). Mereka yang lahir pada tahun 2007-2012 dan 2013-2024. 

Mereka adalah generasi pertama yang lahir dan tumbuh dalam era digital yang sepenuhnya terhubung dengan teknologi, internet dan media sosial. 

Khusus Gen-Alpha atau ‘anak-anak milenium’ merupakan generasi termuda saat ini. 

Mengingat generasi ini masih berada di usia anak-anak, maka karakteristik umumnya masih belum terlihat jelas. Sehingga pola pembinaan yang tepat akan sangat menentukan masa depan mereka.

Generasi Alpha membutuhkan concern bagi orang tua. Dibutuhkan strategi khusus untuk mendidik anak-anak yang lahir pada generasi ini agar mereka menjadi anak yang mahir teknologi namun tetap menghargai nilai-nilai kekeluargaan. 

Guna membangun nilai-nilai luhur dalam keluarga, pendidikan Kepalangmerahan melalui ekstrakurikulair PMR di sekolah merupakan jawaban yang paling tepat. 

Hal ini merupakan salah satu upaya menekan laju degradasi moral di era milenial. 

Tujuan mencetak generasi emas 2045 akan tercapai manakala Kepala Sekolah yang memimpin satuan pendidikan ikut memiliki tanggung jawab dalam memgimplementasikan salah satu amanah dalam Undang-Undang No. 1/ 2018 tentang Kepalangmerahan. 

Kepala Sekolah selaku pimpinan Satuan Pendidikan bertugas mengembangkan ekstrakurikuler di sekolah, salah satunya adalah PMR yang mengajarkan tentang tugas-tugas kemanusiaan dan memberikan pertolongan kepada sesama. 

Gen-Z dan Gen-Alpha perlu diberikan pemahaman tentang Prinsip Dasar Palang Merah dan Bulan Sabit Merah yang meliputi: Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan.

Nilai-nilai luhur ini dibangun dalam kegiatan PMR yang dalam bentuk kekiniannya dapat tersaji melalui sebuah kegiatan Lomba Pertolongan Pertama (PP) dan Lintas Medan. 

Adu Keterampilan yang sangat dibutuhkan Gen-Z dan Gen-Alpha ini tersaji dalam lomba PP dan Evakuasi. 

Akan menjadi utuh manakala dalam proses lintas medan itu, para peserta diajak mengenal sejarah perjuangan bangsa melalui route perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman dan route perjuangan yang melewati wilayah Pacitan.
 
Melalui kegiatan ini generasi muda khususnya relawan PMR akan memiliki penguatan atas sejarah bangsanya.

Penting untuk memadukan kegiatan kemanusiaan dalam upaya mendukung tujuan negara dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia untuk menciptakan ketertiban dunia dan berkeadilan sosial. 

Hal mana Gen-Z dan Gen-Alpha perlu didekatkan dengan makna kegiatan kemanusiaan yang nerupakan aktivitas yang bersifat meringankan penderitaan sesama manusia yang dengan tidak membedakan agama atau kepercayaan, suku, jenis kelamin, kedudukan sosial, atau kriteria lain yang serupa. 

Semangat untuk menghayati nilai kemanusiaan yang adil dan beradab menjadi sangat urgent dimasa sekarang.

Eksistensi PMR dewasa ini sangatlah strategis ditengah masyarakat yang hidup di era global. Pembinaan intens terhadap relawan PMR adalah berkaitan dengan tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan Kepalangmerahan. 

Kehadiran PMR akan sangat membantu kaum muda berkaitan dengan penyebarluasan informasi Kepalangmerahan, membantu dalam penangan musibah/ bencana alam serta membantu pelayanan Kesehatan dan sosial.

Semangat ini wajib terus digaungkan diantara Gen-Z dan Gen-Alpha agar mereka tidak asing dengan lingkungan sosialnya karena pengaruh negatif Handphone dan virus phubbing. 

Artinya Gen-Z dan Gen-Alpha harus bijaksana dalam memanfaatkan kemajuan digital demi menjaga kualitasnya sebagai generasi bangsa serta seimbang antara IQ, SQ, dan EQ yang dimiliki.

Lomba PP untuk PMR Madya menyajikan sesi Naik Tebing, Turun Tebing, Gorong-gorong, dan Sungai. Sementara untuk PMR Wira Lorong Sempit, Turun Tebing, Naik Tebing, dan Ambulance. 

Setiap casing kegiatan haruslah menarik dan memberikan apresiasi bagi Gen-Z dan Gen-Alpha. Contoh konkretnya adalah unsur kompetisi dalam Lomba PP dan Evakuasi kali ini memunculkan sebagai Juara Umum SMP IT Ar-Rahmah (PMR Madya) dan SMAN 1 Pacitan (PMR Wira). 

Selamat untuk PMI Kabupaten Pacitan yang telah berhasil mengemas dengan baik sebuah kegiatan untuk remaja yang memadukan ketrampilan dan penguatan nilai-nilai sportivitas , romantika perjuangan bangsa melalui implementasi tugas Palang Merah Indonesia. Selamat HUT ke-79 Palang Merah Indonesia. 
 
Penulis Dr. Muchamad Taufiq, S.H., M.H. Ketua Bidang Organisasi PMI Jawa Timur dan Akademisi aktif di ITB Widya Gama Lumajang               


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url