PMI Sikka Dukung Pelayanan Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan dan Erupsi Gunung Lewotobi | lintas86.com

PMI Sikka Dukung Pelayanan Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan dan Erupsi Gunung Lewotobi



lintas86.comSikka - Kekeringan yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak terkecuali Kabupaten Sikka. Kondisi ini membuat air bersih menjadi kebutuhan vital yang sulit didapatkan oleh masyarakat di beberapa wilayah. 

Menanggapi situasi ini, PMI Kabupaten Sikka bersama BPBD Kabupaten Sikka berkolaborasi dalam mendistribusikan air bersih kepada masyarakat yang terdampak.

Ketua PMI Kabupaten Sikka, Gervatius P. Mude, SH., MH, menyampaikan bahwa PMI Sikka dengan dukungan dari PMI Provinsi NTT dan PMI Pusat, akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan air bersih di 4 Kecamatan yang terdampak kekeringan.

"Kami berterima kasih atas dukungan dari PMI Provinsi dan Pusat yang telah memperhatikan dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Sikka," ungkap Gervatius. 

"PMI Sikka telah melakukan assessment dan akan mendukung pelayanan air bersih di 3 Kecamatan yaitu Hewokloang, Kangae, dan Kewapante dengan masing-masing prioritas di 4 desa per kecamatan.". Ujarnya

Selain kekeringan, erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur juga berdampak pada beberapa desa di Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka. Erupsi menyebabkan sumber air tercemar dan kesulitan air bersih bagi masyarakat.

"PMI dan BPBD Kabupaten Sikka kemudian mendukung pelayanan air bersih ke masyarakat di desa berbatasan langsung dengan Kabupaten Flores Timur," jelas Gervatius.

Emanuel Yosef Muda, SH, Kabid II Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sikka, membenarkan kolaborasi antara BPBD dan PMI dalam menanggulangi bencana kekeringan dan dampak erupsi Gunung Lewotobi.

"Erupsi juga berdampak pada desa-desa di wilayah perbatasan Kabupaten Sikka dan Flores Timur sehingga banyak sumber air tercemar," ujar Eman Muda. "Desa-desa yang terdampak seperti Kringa, Ojang, Tiwutawa, dan Udeen Tuek juga menjadi wilayah yang membutuhkan air bersih."

Eman Muda juga menjelaskan bahwa keterbatasan kendaraan operasional BPBD mendorong kolaborasi dengan PMI untuk mendukung distribusi air bersih.

"BPBD Kabupaten Sikka bekerja bersama PMI Kabupaten Sikka untuk mendukung distribusi air bersih kepada masyarakat di wilayah terdampak," tegasnya. "Hal ini penting karena BPBD hanya memiliki satu unit mobil tangki dan PMI punya satu unit kendaraan tangki sehingga kita saling mendukung agar kebutuhan air bersih masyarakat dapat dipenuhi."

Marcia Dona Karwayu, Kepala Markas PMI Kab. Sikka, menambahkan bahwa sebelum melaksanakan kegiatan distribusi, staf dan relawan PMI telah melakukan penilaian desa terdampak untuk menentukan lokasi prioritas layanan.

"PMI Sikka akan terus bergerak untuk mendukung kebutuhan air bersih di wilayah terdampak karena ada daerah yang sulit mengakses air bersih dan harganya juga cukup mahal," ungkapnya.

"Dalam giat pelayanan distribusi air bersih di bulan September 2024 ini, kami telah menjangkau 13 titik distribusi dengan total 140.000 liter air terdistribusi, memberikan manfaat bagi kurang lebih 10.000 penerima manfaat. Komitmen kami adalah untuk terus mendukung pelayanan air bersih selama 30 hari ke depan kepada masyarakat terdampak,". Jelasnya

"Marilah kita bersama-sama bergerak dalam semangat kemanusiaan untuk membantu masyarakat terdampak bencana, membawa pertolongan dan harapan di tengah-tengah kesulitan yang dihadapi. Semoga dengan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, kita dapat mengatasi tantangan ini bersama dan menjadikan masyarakat lebih kuat dan tangguh di masa-masa sulit. Terima kasih atas perhatian dan kerjasama yang telah terjalin. Mari kita terus bersatu dalam membantu sesama,". Tambahnya

Mewakili masyarakat terdampak, seorang warga warga Dusun Kewagunung desa Seusina, Kecamatan Kangae, menyampaikan bahwa kekeringan telah melanda desanya sejak Januari 2024 lalu. ,

"Saya, mewakili masyarakat desa Seusina yang terdampak kekeringan, ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang dalam kepada Palang Merah Indonesia (PMI) atas dukungan dan bantuan dalam penyediaan air bersih bagi kami yang sedang menghadapi tantangan kekeringan,". Ungkapnya

"Sejak bulan Januari 2024, desa kami telah merasakan dampak yang signifikan akibat kekeringan yang melanda wilayah ini. Keterbatasan akses terhadap sumber air bersih menjadi salah satu tantangan utama yang kami hadapi. Dalam kondisi ini, kami terpaksa memenuhi kebutuhan air bersih dengan cara membeli air tangki dengan harga yang kadang mencapai Rp 200.000 per tangki, bergantung pada jarak dan ketersediaan,". Jelasnya

"Kehadiran PMI dalam menyediakan bantuan air bersih bagi masyarakat terdampak sangatlah berarti dan membantu kami dalam mengatasi kesulitan yang kami hadapi. Dukungan ini tidak hanya mengurangi beban finansial kami dalam membeli air, tetapi juga memberikan harapan dan kelegaan di tengah situasi yang sulit,". Ujarnya

"Kami merasa terbantu dan dihargai dengan adanya upaya nyata dari PMI dalam mendukung penyediaan air bersih kepada masyarakat terdampak. Pesan dan harapan kami sederhana, yaitu agar PMI terus menjaga komitmen dan terus mendukung penyediaan air bersih kepada kami, sehingga kami dapat merasakan manfaatnya langsung dan merasakan sedikit lega dalam perjuangan sehari-hari,". Tambahnya

"Terima kasih PMI, atas kepedulian, upaya, dan dukungan yang telah diberikan kepada kami. Semoga kerjasama ini terus berkelanjutan dan memberikan manfaat yang nyata bagi kehidupan kami di desa Seusina,". Pungkasnya

Kolaborasi antara PMI dan BPBD Kabupaten Sikka dalam menyediakan air bersih bagi masyarakat yang terdampak kekeringan dan erupsi Gunung Lewotobi menjadi contoh nyata kepedulian dan solidaritas dalam menghadapi bencana.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url