Enam Pendonor Darah Asal Ponorogo Terima Penghargaan dari Pj. Gubernur Jatim
Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam upaya kemanusiaan melalui donor darah.
Ketua PMI Kabupaten Ponorogo melalui staf PMI Kabupaten Ponorogo, Auwadah, mengungkapkan bahwa dari Ponorogo ada enam pendonor yang menerima penghargaan, hari ini diwakili oleh tiga orang. Mereka adalah Adi Sucipto dari Desa Grogol, Sirmanto Kepala SDN Wates Jenangan, dan Yuda Hindarto, guru SMAN 1 Ponorogo.
Ketua PMI Kabupaten Ponorogo melalui staf PMI Kabupaten Ponorogo, Auwadah, mengungkapkan bahwa dari Ponorogo ada enam pendonor yang menerima penghargaan, hari ini diwakili oleh tiga orang. Mereka adalah Adi Sucipto dari Desa Grogol, Sirmanto Kepala SDN Wates Jenangan, dan Yuda Hindarto, guru SMAN 1 Ponorogo.
Penghargaan berupa piagam ini ditandatangani oleh Ketua PMI Pusat, Yusuf Kalla, dan diserahkan secara simbolis oleh Pj. Gubernur Jawa Timur.
Dalam pidatonya, H. Imam Utomo, Ketua PMI Provinsi Jawa Timur, menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendonor atas perjuangan mereka dalam menyumbangkan darah demi kemanusiaan.
Dalam pidatonya, H. Imam Utomo, Ketua PMI Provinsi Jawa Timur, menyampaikan rasa terima kasih kepada para pendonor atas perjuangan mereka dalam menyumbangkan darah demi kemanusiaan.
Ia berharap agar Allah memberikan imbalan yang setimpal dan menyatakan bangganya bahwa Jawa Timur mampu menyuplai darah sehat ke luar pulau Jawa.
“Semoga ke depan PMI semakin maju,” tuturnya.
Salah satu pendonor, Eko Adi Sucipto, berbagi pengalamannya.
Salah satu pendonor, Eko Adi Sucipto, berbagi pengalamannya.
Ia mulai mendonorkan darah sejak berusia 18 tahun dan kini telah melakukannya sebanyak 77 kali.
Eko mengaku tergerak untuk mendonorkan darah setelah mendengar informasi dari teman yang bekerja di PMI mengenai kekurangan stok donor darah.
“Saya merasa terpanggil untuk membantu orang lain,” ujarnya.
Eko juga menekankan pentingnya kesehatan yang didapat dari donor darah serta nilai amal yang terkandung di dalamnya.
Eko juga menekankan pentingnya kesehatan yang didapat dari donor darah serta nilai amal yang terkandung di dalamnya.
“Donor darah adalah amal yang tulus. Kita tidak tahu untuk siapa darah kita akan digunakan, tetapi setiap tetes darah bisa menjadi nyawa bagi yang membutuhkan,” tambahnya.
Acara penghargaan berlangsung khidmat dan ditutup pada pukul 15.00 WIB, meninggalkan kesan mendalam bagi para pendonor dan tamu undangan. Dengan penghargaan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk menyumbangkan darah demi kemanusiaan.
Acara penghargaan berlangsung khidmat dan ditutup pada pukul 15.00 WIB, meninggalkan kesan mendalam bagi para pendonor dan tamu undangan. Dengan penghargaan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tergerak untuk menyumbangkan darah demi kemanusiaan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)
