Merawat Nilai-Nilai Luhur Kepahlawanan | lintas86.com

Merawat Nilai-Nilai Luhur Kepahlawanan



lintas86.com, Lumajang
- Tema Hari Pahlawan Tahun 2024 “Teladani Pahlawanmu Cintai Negerimu”. Peringatan Hari Pahlawan kali ini adalah nuansa pertama kali di era Presiden Prabowo Subianto. 

Sejalan dengan isi pidato perdana Presiden, ajakan mewarisi nilai-nilai luhur dan mencintai negeri telah selaras dengan tema peringatan. Hari Pahlawan identik dengan semangat keberanian, kebenaran, kejujuran dan kebersamaan.  

Sudah waktunya nilai-nilai heroik itu ditransformasikan dalam tindakan nyata menjawab kebutuhan bangsa saat ini. Memperingati Hari Pahlawan itu harus utuh yaitu menerapkan nilai-nilai luhur yang telah dicontohkan para pahlawan untuk menjawab kehidupan sekarang.

Tema ini dimaksudkan untuk menjadikan semangat para pahlawan sebagai inspirasi dalam memerangi kemiskinan dengan menciptakan kesetaraan, lapangan pekerjaan, serta menginspirasi segenap komponen untuk bertanggung jawab dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Para pahlawan berjuang bukanlah untuk mengukir nama pribadi dalam pentas sejarah bangsa. Pejuang   dulu senantiasa ihlas demi langit bumi bersumpah mempertahankan setiap jengkal  tanah  di  bumi  pertiwi  Indonesia.  

Pejuang adalah sosok yang tidak pernah mengeluh, selalu tegar dalam sikap sempurna pikiran, lisan dan perbuatannya. 

Pejuang adalah sosok yang penuh kasih sayang namun akan tegas dalam beberapa hal yang prinsip. Gambaran keperkasaan itu seharusnya tak memudar saat ini. Waktu tidak boleh menggilas semua romantika luhur para pejuang kemerdekaan.
 
Para pejuang hanya ingin generasi penerusnya memiliki jiwa yang dulu pernah dipersembahkan kepada ibu pertiwi. 

Pengorbanan para pejuang tidak boleh sia-sia untuk negeri yang dicintai, dikasihi   yaitu “Negara Kesatuan Republik Indonesia”.

Berjuang mendapatkan kemerdekaan memang sulit, namun jauh lebih sulit untuk memelihara, menjaganya agar tetap baik-baik saja”.   

Warisan nilai-nilai luhur pahlawan diuji dan dipertaruhkan demi menjaga Indonesia tetap tegak dikancah pergolakan dunia. 

Pahlawan pastilah seorang pejuang bermental baja di bawah semua tekanan. 

Pejuang pantang menyerah meski telah menahan sakit yang luar biasa. Itulah kekuatan akhir yang ingin diwariskan oleh para pejuang. 

Pejuang hanya berharap generasi penerusnya mengalami kemudahan dalam memperjuangklan masa depan bangsanya dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kemerdekaan sejatinya jembatan emas yaitu dalam berbangsa dan bernegara menuju Indonesia yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan. 

Namun saat ini, kondisi masyarakat menjadi sangat memprihatinkan jika ditinjau dari sisi loyalitas bernegara dan berbudaya. 

Sehingga kita selalu dituntut untuk mempu menyadari dan mengembangkan rasa memiliki terhadap bangsa ini untuk tidak mengkhianati semangat para pejuang terdahulu.

Kondisi dan tuntutan yang berbeda telah ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan   kesamaan   nilai-nilai   perjuangan bangsa   yang   senantiasa   tumbuh   dan berkembang.

Kesamaan nilai-nilai itu dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Kondisi demikian menjadikan sebuah kekuatan yang tumbuh dan berkembang yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRI. Jiwa dan Semangat Juang mampu menerangi dunia dan memberikan harapan sama seperti pahlawan. 

Jiwa pahlawan senantiasa merangkul orang lain demi tercapainya tujuan bersama dan tidak hanya memikirkan diri sendiri. 

Sementara tradisi bangsa Indonesia harus mampu menjadi moral force agar ekonomi kerakyatan bisa membuat Indonesia tumbuh.

Peringatan hari Pahlawan sejatinya menyadarkan kita sebagai warga negara wajib terus berikhtiar yang terbaik dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan keihlasan untuk mengabdi kepada negara di segala bidang pekerjaan. 

Nilai-nilai perjuangan yang masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara serta terbukti keandalannya perlu terus dikembangkan. Tentunya dalam tantangan yang berbeda saat ini.

Presiden Prabowo Subianto telah memulai tugasnya memimpin Indonesia dengan  tata nilai yang baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Disinilah diuji komitmen kita atas nilai-nilai yang ditinggalkan para pahlawan diseluruh penjuru negeri.  

Mewarisi dan menerapkan nilai-nilai heroiknya untuk menghadapi kondisi sekarang adalah jauh lebih penting. Sudah saatnya segenap anak bangsa dengan berbagai talentanya untuk menunjukkan bahwa kita bangsa yang besar. 

Marilah kita tunjukkan bahwa nilai-nilai luhur yang diwariskan para pahlawan sudah  menggelora  dalam  jiwa  kita  yang  selanjutnya  menjelma  menjadi kreatifitas dan karya-karya besar anak bangsa. 

Makna memperingati Hari Pahlawan adalah tonggak awal untuk kembali menguatkan akar kebangsaan, akar  kerakyatan  dengan  melestarikan nilai-nilai luhur pahlawan sebagai nilai perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya  pembangunan  watak  dan  kepribadian  bangsa. 

Bagi Generasi Z dan Generasi Alpha, hendaknya   menjadikan   nilai juang kepahlawanan sebagai   kesadaran kebangsaan guna mempersiapkan dirinya menjadi calon pemimpin bangsa yang berkualitas dan mampu mengemban cita-cita Proklamasi 1945 serta menjadi perekat berbangsa dan bernegara.
 
Nilai-nilai operasional yang luhur itu wajib menjadi pedoman guna memiliki sikap yang tangguh, cerdas, jujur, dan peduli dalam turut mengisi kemerdekaan dengan karya-karya positif sebagai anak bangsa sehingga dapat menekan berkembangnya virus degradasi moral di semua lini kehidupan berbangsa dan bernegara.
 
Setiap tugas adalah amanah dan kehormatan diri. Pahlawan selalu berjuang untuk bangsanya. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya.

Penulis Dr. Muchamad Taufiq, S.H.,M.H. adalah Akademisi ITB Widya Gama Lumajang, Sekretaris DHD Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Kab. Lumajang, Narasumber Wawasan Kebangsaan, dan Fasilitator Leaderships Management bersertifikat .

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url