PMI Banten Gelar TTX Kesiapsiagaan Bencana Banjir
lintas86.com, Serang.– Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten menggelar table top exercise (TTX) gladi kesiapsiagaan bencana banjir di Markas PMI Banten, Kota Serang, Rabu, 13 November 2024.
Dalam gladi ini, turut hadir Sekretaris PMI Banten, Rahmat Fitriadi, mewakili Ketua PMI Banten, Ratu Tatu Chasanah; Ketua Bidang Penanggulangan Bencana, Budi Darma Sumapradja; Kepala Markas PMI Banten, Embay Bahriyah; dan para pengurus PMI di Kabupaten dan Kota se-Banten serta OPD Terkait lainnya.
Tidak hanya itu, PMI juga turut menghadirkan stakeholder penanggulangan bencana seperti BPBD, BMKG, TNI-Polri, dan Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3).
Sekretaris PMI Banten, Rahmat Fitriadi, mengatakan, gladi ini digelar guna meningkatkan kesiapsiagaan bencana banjir di Provinsi Banten. Yang mana, November ini, Banten sudah memasuki musim penghujan. Potensi bencana banjir pun tengah membayang-bayangi sejumlah daerah.
“Kegiatan ini merupakan suatu kesiapsiagaan kami dalam mengantisipasi bencana di musim hujan, salah satunya banjir. Dalam gladi ini kita undang semua komponen untuk bagaimana merumuskan rencana penanganan jika terjadi bencana,” kata Rahmat.
Dikatakannya, gladi ini penting dilakukan untuk menyinkronkan kesiapsiagaan dari masing-masing stakeholder. Sehingga, jika suatu saat terjadi bencana, maka penanggulangan bencana dapat dilakukan secara sigap, cepat, dan tepat.
“Kita harap dari gladi ini dapat merumuskan rencana penanggulangan bencana yang terkoordinir dengan melibatkan semua pihak, dimana tongkat komandonya berada di BPBD. PMI sebagai bagiannya tentu akan memberikan support dari sisi sumber daya manusia maupun logistik,” ungkapnya.
Kepala Markas PMI Banten, Embay Bahriyah menambahkan, jika dalam mengantisipasi bencana banjir ini pihaknya sudah membentuk tim satuan siaga penanggulangan bencana di delapan kabupaten dan kota se-Banten.
Tim ini, terdiri dari, 480 relawan PMI yang sebelumnya sudah dibekali kemampuan kemampuan evakuasi, asesmen, dan berbagai kemampuan penanggulangan bencana lainnya.
“Kita juga sudah menyiapkan anggaran khusus yang dapat digunakan untuk penanggulangan bencana, saya ambil contoh kasus terakhir adalah kekeringan. Nah kita menggunakan anggaran itu dengan menurunkan tim untuk membantu mendistribusi air bersih. Tentu logistik penanggulangan bencana kita juga sudah siap,” pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)