Respon Banjir di Ponorogo, PMI Bantu Evakuasi
Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun, melaporkan bahwa terdapat enam lokasi terdampak banjir, yang paling parah terjadi di Jalan Niken Gandhini, Kelurahan Singosaren, Kecamatan Jenangan. Ketinggian air di lokasi ini bervariasi, mulai dari 60 centimeter hingga 1,5 meter.
“Di Kelurahan Purbosuman, ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa, namun tidak ada yang diungsikan. Di lokasi lain seperti Desa Carangrejo dan Kelurahan Patihan Kidul juga terdampak banjir dengan ketinggian yang serupa," ungkap Masun. Minggu, (24/11/2024)
Banjir yang menerjang Jalan Niken Gandhini dan sekitarnya memaksa BPBD dan Polsek Jenangan untuk menutup jalan guna menghindari kemacetan akibat pengendara nekat yang mencoba menerobos genangan air.
Sebagai respons terhadap situasi darurat ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Ponorogo segera melakukan assessment dan berkoordinasi dengan BPBD untuk memastikan kondisi di lapangan. PMI menurunkan delapan relawan, dua unit ambulans, dan satu motor untuk membantu evakuasi pengungsi dari lokasi ke posko Tangguh di BPBD Ponorogo terutama di Kelurahan Singosaren dan Ronowijayan.
Kegiatan PMI tidak hanya terbatas pada evakuasi. Mereka juga membantu Dinas Sosial Ponorogo dalam pendataan pengungsi dan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan untuk memeriksa kesehatan para pengungsi yang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Setelah kondisi banjir mulai surut, PMI membantu memulangkan warga yang mengungsi dan terus memantau perkembangan situasi melalui BPBD Ponorogo.
Situasi ini mengingatkan kita akan pentingnya kewaspadaan dan solidaritas di tengah bencana alam.
Semoga semua warga yang terdampak banjir dapat mengambil hikmah dan segera pulih dari keadaan sulit ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)
