Program pelayanan air bersih ini dilaksanakan oleh PMI Provinsi NTT dengan wilayah layanan Kabupaten Kupang, Kota Kupang, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Alor yang dilaksanakan sejak bulan September 2024 lalu.
Wakil Pengurus PMI Provinsi NTT, Severinus Poso, mengungkapkan bahwa bencana kekeringan di NTT pada tahun 2024 ini hampir menjangkau seluruh wilayah Kabupaten/Kota se-NTT dan dampaknya cukup signifikan bagi masyarakat baik dalam kebutuhan air bersih,kekurangan air pertanian yang menyebabkan gagal panen.
Severinus Poso menyampaikan, update sampai hari ini sudah ada Satu Juta empat puluh ribu liter air bersih yang sudah kami distribusikan untuk masyarakat.
PMI sebagai lembaga kemanusiaan harus terlibat mendukung pemerintah dalam pemenuhan air bersih kepada masyarakat sebab air adalah kebutuhan dasar.
"PMI Provinsi NTT dengan dukungan PMI Pusat kemudian mendukung pelayanan distribusi air bersih langsung dan secara gratis kepada masyarakat khususnya di wilayah kerja Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Alor,". Ungkapnya kepada
lintas86.com. Jumat, (15/11/2024)
Ia menilai bahwa banyak sumber air di masyarakat seperti sumur yang debit airnya berkurang bahkan kering sehingga PMI harus hadir dan mendistribusikan air bersih.
"Air sebagai kebutuhan utama harus dipenuhi, sebab tanpa air masyarakat akan sulit dan hampir seluruh aktivitasnya terhambat. PMI sebagai lembaga kemanusiaan mempunya tugas untuk menyediakan air dan darah. Dua-duanya untuk menyelamatkan nyawa manusia. Maka program layanan air bersih seperti ini harus menjadi prioritas PMI khususnya pada saat musim kemarau panjang",Jelasnya
Sementara itu, Kadiv Pelayanan Markas PMI Provinsi NTT Adrian Jeharun menandaskan bahwa program distribusi air bersih dan promosi kesehatan serta kebersihan yang dilaksanakan di empat wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi NTT merupakan dukungan respon bencana kekeringan PMI Pusat.
"Provinsi NTT adalah salah satu wilayah sasaran program distribusi air bersih PMI pada tahun 2024. Sebab wilayah NTT merupakan daerah terdampak bencana kekeringan dan pada tahun 2024 ini kekeringan melanda hampir seluruh wilayah di NTT", ungkap Adrian Jeharun.
Ia juga menyampaikan, bahwa keterlibatan PMI dalam respon tanggap darurat ini merupakan upaya mendukung kerja Pemerintah sesuai mandat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan khususnya dalam bidang Penanggulangan Bencana.
"PMI Provinsi NTT mendukung upaya Pemerintah Provinsi dalam penyediaan air bersih kepada masyarakat NTT sesuai SK Penjabat Gubernur NTT Bernomor 218/KEP/HK/2024 tentang Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Kekeringan dan Kebakaran Hutan serta Lahan di Provinsi NTT sejak 10 Juni sampai 10 Desember 2024. Penetapan status tanggap darurat ini selama enam bulan dinilai tepat sebab sifat bencana kekeringan adalah slow on set. Maka menyikapi dampak kekeringan ini, PMI Provinsi NTT mendistribusikan air bersih langsung kepada masyarakat dengan empat wilayah kerja yaitu Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Alor",Tambahnya
Kegiatan distribusi air bersih ini disambut baik oleh masyarakat sebab mereka kesulitan akses air bersih dan harga air bersih per tangki di setiap daerah berbeda-beda bahkan cukup mahal di beberapa daerah.
Hal ini nampak pada kondisi masyarakat Kabupaten Alor yang harus membeli air dengan kisaran harga Rp 350.000 - Rp 500.000 per tangki.
Staf bidang PB dan Relawan PMI Kab. Alor mengungkapkan bahwa keterlibatan PMI dalam layanan air bersih telah memberikan manfaat bagi masyarakat dan mereka sangat senang dengan layanan air bersih PMI.
"Harga air bersih di wilayah gunung Kabupaten Alor cukup mahal dengan kisaran Rp 350.000-Rp 500.000/tangki khususnya di wilayah Kecamatan Alor Barat Laut di desa Otvai, Hulnani, Alila Selatan; Kecamatan Kabola di desa Lawahing; dan Kecamatan Lembur di desa Lembur Barat", ungkap Haryanto Baharudin.
Haryanto juga menjelaskan bahwa bantuan distribusi air bersih ini selain upaya penanggulangan bencana tetapi juga sebagai bentuk dukungan pengenalan tugas Organisasi dan Diseminasi Kepalangmerahan kepada masyarakat.
"Melalui giat distribusi air bersih, kerja-kerja PMI juga diketahui masyarakat. Masyarakat juga percaya pada layanan PMI sehingga jika ada bencana, masyarakat segera memberikan laporan kepada PMI. Nampak hal positif, di mana masyarakat percaya kepada PMI. Layanan ini tentu memberikan citra posisif bagi PMI di tengah masyarakat ", pungkas Haryanto.
Dalam layanan distribusi air bersih, PMI Provinsi NTT sangat memperhatikan kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita, lansia dan kelompok dishabilitas sehingga mereka terlayani dengan baik sebagai bentuk implementasi Perlindungan, Gender dan Iklusi (PGI).
PMI juga membuka ruang keterlibatan masyarakat dalam layanan distribusi air bersih dan promkes. Masukan, informasi bahkan kritikan masyarakatnya terkait layanan dan teknis distribusi selalu dipertimbangkan oleh PMI demi menciptakan layanan yang utuh dan menjangkau semua orang khususnya kelompok rentan.
Layanan air bersih PMI Provinsi NTT di empat wilayah Kabupaten/Kota telah mampu mendistribusikan air bersih sebanyak 1.040.000 liter sejak bulan September sampai awal November 2024 kepada masyarakat terdampak kekeringan.
Tentunya dalam pelayanan ada banyak tantangan baik terkait akses infrastruktur seperti jalan menuju lokasi yang belum merata karena masih banyak yang rusak, sumber air yang jauh dari lokasi distribusi, kendala teknis kendaraan operasional yang kadang macet dan kualitas ban yang sudah menurun.
Demi kemanusiaan, PMI akan terus bergerak sehingga makin banyak masyarakat tertolong dan kerja-kerja PMIjuga semakin dikenal luas. Buatkan naskah berita PMI Distribusikan Lebih dari Satu Juta Liter Air Bersih ke wilayah terdampak kekeringan di NTT.