Kesehatan Penyintas Jadi Prioritas: PMI NTT Buat Lubang Resapan di Posko Pengungsian | lintas86.com

Kesehatan Penyintas Jadi Prioritas: PMI NTT Buat Lubang Resapan di Posko Pengungsian



lintas86.com, Flores Timur - Lebih dari sebulan sudah, pemerintah Kabupaten Flores Timur menggelar Operasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) Erupsi Lewotobi Laki-laki. Hingga saat ini, penanganan penyintas di posko-posko pengungsian masih terus berlangung melibatkan sejumlah besar komponen baik pemerintah kabupaten Flores Timur maupun relawan dari sejumlah Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) dan Komunitas.

Para penyintas tersebar tinggal pada enam pos lapangan dan juga tinggal menyebar secara mandiri di rumah-rumah penduduk. Enam pos lapangan (poslap) itu antara lain Poslap Bokang, Poslap Kobasoma, Konga, Lewolaga, Lewoingu-Eputobi dan Ile Gerong.

Palang Merah Indonesia (PMI) NTT adalah salah satu lembaga kemanusiaan yang sudah terlibat dalam operasi TDB sejak tanggal 5 November 2024 atau dua hari sejak kejadian erupsi. PMI NTT memulai segala rencana operasinya dari Pos Lapangan PMI NTT di Desa Bokang Wolomatang Kecamatan Titehena. 

Sedikitnya ada 5 bidang yang jadi fokus pelayanan PMI antara lain WASH (Water, Sanitation and Hygene), Promkes (Promosi Kesehatan), Yankes (Layanan Kesehatan), Psychsosial Suport Programe (PSP) serta Distribusi Logistik dengan aneka jenis. Lima bidang ini didukung dua bidang lain yakni Evakuasi dan Penyelamatan serta Asesmen.

Terkait layanan WASH, hingga 8 Desember 2024, dua unit mobil tangki air PMI NTT telah berhasil menjangkau kebutuhan air bersih penyintas hingga 720.000 liter. Selain air bersih, Tim WASH juga berkolaborasi dengan tim promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku hidup sehat para penyintas melalui kegiatan pembuatan lubang resapan air.

Di Posko Bokang, relawan PMI bahu-membahu membuat sejumlah lubang resapan terutama di sekitar titik pengambilan air yakni penampung-penampung air yang disediakan di depan tenda-tenda yang dihuni penyintas. 

Aksi ini digelar mulai Senin, 9 Desember 2024, dilakukan lantaran sudah memasuki musim hujan dan banyaknya genangan air di sekitar lingkungan poslap.

Koordinator Lapangan Operasi TDB Erupsi Lewotobi-PMI NTT, Marianus Lana menyampaikan giat pembuatan resapan air dilakukan PMI NTT untuk mencegah potensi sebaran penyakit menular terutama karena sudah memasuki musim hujan.

“ Dari bidang promkes dan WASH, kita mulai kembangkan kegiatan membuat resapan karena sudah beberapa hari hujan lebat terjadi dipos lapangan. Dan muncul banyak genangan air. Paling banyak itu buangan air dari kamar mandi dan di titik-titik kran. Di depan semua tenda, ada penampung air dan banyak genangan yang harus diresapkan. Kita ingin cegah agar tidak muncul penyakit menular. Musim hujan lalat banyak. Untuk itu, kita menggerakan relawan dan dibagi dalam kelompok untuk membuat resapan" tandas Marsianus.

Tim Relawan PMI NTT terbagi dalam beberapa kelompok dan mulai menggali lubang di bawah setiap titik kran air. Tiap lubang rata-rata berukuran kedalaman 30-50 cm dengan lebar 15-20 cm. Setiap lubang diisi dengan material yang membantu peresapan yakni kerikil dan potongan batu merah serta pasir.

Aksi pembuatan lubang resapan oleh relawan PMI NTT ini diharapkan bisa mendukung kualitas kesehatan dan kebersihan para penyintas. Sejauh ini, belum ada informasi masalah kesehatan yang terkait penyakit menular. Namun para relawan mengharapkan proaktif dari para penyintas untuk bisa menjaga kebersihan dan kesehatan, penggunaan air secara hemat dan tidak membuang sampah sembarangan sehingga tidak menimbulkan penyakit baru.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url