PMI Kabupaten Grobogan Respons Cepat Terhadap Kasus PMK dengan Penyemprotan Disinfektan Ramah Lingkungan | lintas86.com

PMI Kabupaten Grobogan Respons Cepat Terhadap Kasus PMK dengan Penyemprotan Disinfektan Ramah Lingkungan


lintas86.comGrobogan – Di penghujung bulan Desember 2024, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) kembali mencuat di Kabupaten Grobogan. Meskipun lonjakan kasus tidak sebesar di daerah Wonogiri dan Magetan, peningkatan angka kematian hewan ternak secara signifikan perlu diwaspadai oleh masyarakat.

Menanggapi situasi ini, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan bergerak cepat dengan melakukan penyemprotan kandang dan hewan ternak menggunakan Eco Enzyme, sebuah disinfektan organik yang ramah lingkungan. 

Kegiatan penyemprotan ini dilaksanakan di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngaringan, pada tanggal 25 hingga 29 Desember 2024, setelah Tim SIBAT menerima laporan dari warga mengenai banyaknya hewan, khususnya sapi, yang sakit dan mati mendadak.

Ali Mahfud, salah satu anggota Relawan SIBAT PMI dari Desa Sumberagung, menyampaikan bahwa dirinya segera merespon laporan warga yang menginformasikan bahwa sapi mereka tidak mau makan dan minum selama beberapa hari. 

"Saya melaporkan ke Kepala Seksi Pelayanan PMI dan juga melalui Sistem SATUSBM (Satu Surveilen Berbasis Masyarakat)," ungkap Ali.

Kepala Bagian Layanan PMI Kabupaten Grobogan, Gesit Kristyawan, setelah menerima laporan tersebut, langsung melakukan pengecekan lapangan untuk memastikan kebenaran informasi yang diterima. 

"Saya langsung ke lokasi untuk mengecek beberapa sapi. Ternyata memang benar ada hewan yang sakit. Saya kemudian mengumpulkan para anggota SIBAT Desa Sumberagung untuk merencanakan aksi dini," jelas Gesit.

Gesit menambahkan bahwa tugas relawan PMI dalam penanganan potensi wabah adalah melakukan Catat, Lapor, dan Aksi Dini. 

Aksi dini yang dilakukan meliputi penyemprotan menggunakan cairan Eco Enzyme (EE) serta membagikan produk tersebut kepada masyarakat yang memiliki hewan ternak. 

"Eco Enzyme adalah cairan fermentasi yang terbuat dari limbah buah dan sayur yang dicampur dengan molase dan air, lalu difermentasi selama tiga bulan,". Terang Gesit

"PMI Kabupaten Grobogan mendorong seluruh relawan SIBAT di wilayahnya untuk terjun langsung membantu masyarakat. Anggota relawan diminta melakukan penyemprotan pada hewan dan kandangnya agar virus dan bakteri dapat mati, sebagai upaya pencegahan agar penyakit tidak menular ke hewan lain,". Tambahnya

"PMI akan terus berkomitmen membantu para peternak dengan memfokuskan layanan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku pada aspek Bio Security, Promosi Kesehatan, serta Edukasi Sanitasi dan lingkungan pemukiman. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat meminimalisir dampak PMK dan melindungi kesehatan hewan ternak di Kabupaten Grobogan,". Pungkasnya

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url