lintas86.com, Surabaya – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur menggelar kampanye anti kekerasan terhadap perempuan di Taman Bungkul, Surabaya, pada Minggu, 8 Desember 2024.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan “16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan” yang berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember setiap tahunnya.
Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya penghapusan kekerasan terhadap perempuan serta mendukung perlindungan hak-hak perempuan di berbagai aspek kehidupan.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk perwakilan Pengurus, Pegawai, Korps Sukarela (KSR), Palang Merah Remaja, Sibat, dan masyarakat umum yang turut berpartisipasi.
Putri Eka, perwakilan dari PMI Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen PMI untuk terus mendukung pemberdayaan perempuan dan memperjuangkan hak-hak mereka.
"Kami berharap kampanye ini bisa mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan dan kesejahteraan perempuan, serta memberikan dukungan kepada korban kekerasan," ujarnya.
"Kegiatan ini juga didukung oleh program Siap Siaga yang merupakan kerjasama dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) serta International Federation Red Cross and Red Crescent (IFRC)," Jelasnya
"Selama acara, tim dari PMI Provinsi Jawa Timur melaksanakan berbagai aktivitas, termasuk berkeliling di daerah Car Free Day dan membentuk kelompok kecil untuk melakukan promosi serta memberikan informasi mengenai Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Selain itu, diadakan juga permainan dan kuis mengenai kekerasan terhadap perempuan,". Tambahnya
Sebagai simbol dukungan terhadap perempuan korban kekerasan, peserta juga diajak untuk menandatangani spanduk sebagai tanda harapan dan solidaritas.
"Kegiatan serentak dilaksanakan oleh PMI Se-Indonesia selama 16 hari, Peringatan Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan bukan hanya sekadar momentum, melainkan sebuah ajakan untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mewujudkan dunia yang lebih aman bagi perempuan,". Tutup putri Eka
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi luas dari masyarakat Surabaya.
Wilzati, salah satu warga Surabaya, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat positif untuk mendukung kampanye anti kekerasan terhadap perempuan.
"Perempuan masih sering terjebak dalam stereotip gender, sehingga dengan adanya kampanye ini, kita bisa mendorong kesetaraan gender," katanya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (fian/min)