lintas86.com, Magelang – Dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas guru serta tenaga administrasi sekolah, SMP Negeri 11 Magelang mengadakan kegiatan workshop bertema "Berbagi Praktik Baik".
Acara ini berlangsung selama empat hari, dari 3 hingga 6 Desember 2024, di aula SMP Negeri 11 Magelang dan dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Imam Baihaqi, M.Pd.
Momen pembukaan acara tersebut juga dijadikan kesempatan oleh Imam untuk mengenang pengalamannya sebagai seorang guru di sekolah ini. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kedisiplinan guru untuk menjaga citra sekolah di hadapan siswa.
"Jangan sampai lama kelamaan sekolah ini kehilangan pamor, sehingga ke depannya tidak ada peminat yang mendaftar untuk belajar di sini," ujar Imam Baihaqi.
Kepala SMP Negeri 11 Magelang, Deni Kurniyawan, S.Pd, dalam sesi paparan materi menjelaskan konsep Perencanaan Berbasis Data (PBD).
PBD merupakan pendekatan yang digunakan dalam menyusun program dan kegiatan pendidikan berdasarkan data yang telah ada dengan tujuan utama meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam penjelasannya, Deni menyampaikan manfaat dari PBD, antara lain: membantu pengambilan keputusan yang lebih informatif, mengidentifikasi kebutuhan individual siswa, serta meningkatkan efektivitas pengajaran.
Deni juga menyebutkan beberapa tahapan dalam PBD, yaitu identifikasi masalah atau kebutuhan, refleksi untuk menganalisis data, dan merumuskan rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis tersebut.
PBD merupakan bagian dari Evaluasi Sistem Pendidikan yang diatur dalam Permendikbudristek No 9 tahun 2022.
Selanjutnya, Afifah Anggraeni, S.Si, sebagai narasumber, memaparkan materi mengenai literasi dan numerasi yang merupakan kompetensi dasar krusial bagi peserta didik.
Literasi diartikan sebagai kemampuan memahami dan mengolah informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk, sedangkan numerasi berkaitan dengan kemampuan analisis menggunakan angka dan simbol dalam konteks matematika.
Afifah mengungkapkan betapa pentingnya integrasi literasi dan numerasi dalam pembelajaran di berbagai bidang.
Wahyu Sujatmiko, S.Pd, menyampaikan pentingnya Komunitas Belajar (Kombel) sebagai wadah kolaborasi bagi guru dan tenaga kependidikan.
Kombel berfungsi sebagai salah satu bentuk implementasi Kurikulum Merdeka, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Para peserta workshop, yang terdiri dari guru dan tenaga administratif sekolah (TAS), juga diberikan beberapa lembar kerja (LK) yang akan dipresentasikan oleh kelompok pada hari terakhir workshop, yakni 6 Desember 2024.
Diharapkan, kegiatan ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum Merdeka dan strategi implementasinya di kelas.
Dengan berlangsungnya workshop ini, diharapkan para pendidik di SMP Negeri 11 Magelang dapat menerapkan praktik baik yang dibagikan, guna memajukan mutu pendidikan di sekolah dan meningkatkan pengalaman belajar siswa.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)