Penyusunan Dokumen SOP Bencana Gempa Bumi Kelurahan Bakungan Banyuwangi


lintas86.comBanyuwangi - Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi menjadi tuan rumah dalam acara Pembukaan Penyusunan Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) Penanganan Bencana Gempa Bumi. Senin, (20/01/2025)

Acara dimulai dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars PMI, diikuti sambutan dari Sekcam Glagah, Hari Iswadi S.STP, yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Kecamatan Glagah.

Sekcam Glagah, Hari Iswadi S.STP, yang juga menjabat sebagai Ketua PMI Kecamatan Glagah, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada PMI Banyuwangi yang telah memilih Kelurahan Bakungan sebagai lokasi penyusunan dokumen SOP. 

"Program yang diberikan oleh PMI Banyuwangi ini adalah paket komplit. Setelah memberikan dokumen EVCA, saat ini kami akan dibantu dalam penyusunan SOP. Harapannya, Kelurahan Bakungan dapat menjadi model di Kecamatan Glagah dalam beradaptasi terhadap bencana gempa bumi," ungkapnya

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Plt Ketua PMI Kabupaten Banyuwangi, Dr. H. Nurhadi MM, yang menekankan pentingnya program kesiapsiagaan gempa bumi.
 
"Banyuwangi merupakan Pilot Project program kesiapsiagaan gempa bumi Indonesia. Ini adalah bentuk kepedulian negara donor yang memegang pendanaan program. Kami berharap semua pihak dapat bersinergi untuk mewujudkan tujuan ini," jelasnya kepada lintas86.com. Senin, (20/01/2025)

Acara dilanjutkan dengan paparan dari BMKG oleh I Gede Agus Purbawana, yang menjelaskan posisi geologis Banyuwangi dan risiko gempa bumi yang dihadapi. 

"Banyuwangi berada pada lempeng tektonik Indoaustralia dan Eurasia, dengan adanya patahan aktif yang memicu terjadinya gempa. Rekomendasi dari BMKG adalah mengenali jalur evakuasi dan menyiapkan tas siaga," terangnya.

Paparan selanjutnya disampaikan oleh Faruq dari BPBD mengenai kajian risiko bencana gempa bumi di Kelurahan Bakungan.

Ia menekankan pentingnya mitigasi bencana melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, terutama anak-anak di sekolah.

Fasilitator PMI Provinsi Jawa Timur, Amirul Yasin, menambahkan bahwa sosialisasi mengenai sistem peringatan dini dan jalur evakuasi sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. 

"Masyarakat harus menerima informasi dan ikut menyebarkannya agar dapat bertindak cepat saat terjadi bencana," jelasnya.

Acara diakhiri dengan diskusi dan penyusunan SOP yang melibatkan seluruh stakeholder terkait di Kelurahan Bakungan. Diharapkan, dengan adanya dokumen SOP ini, masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana gempa bumi dan meminimalisir risiko yang mungkin terjadi.

Dengan demikian, penyusunan dokumen SOP ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah konkret untuk meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap bencana di masa depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (min)
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url