Petani Mojokerto Meninggal Diduga Tersambar Petir di Sawah
Informasi mengenai kejadian tragis ini diterima oleh Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto sekitar pukul 16:45 WIB melalui telepon dari Pamong Desa Lengkong. Didik Sudarsono, Kasi Pelayanan PMI Kabupaten Mojokerto, menjelaskan bahwa Mulyono pergi ke sawah sekitar pukul 14:00 WIB saat hujan mulai turun.
"Kira-kira pukul 16:00 WIB, anak korban mulai mencari di beberapa area sawah milik ayahnya karena merasa khawatir. Sekitar pukul 16:15 WIB, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal di salah satu areal persawahannya," ungkap Didik kepada lintas86.com. Selasa, (14/01/2025)
Setelah mendapatkan laporan, PMI Kabupaten Mojokerto segera berkoordinasi dengan Polsek Mojoanyar, Koramil Mojoanyar, serta relawan dan warga setempat untuk melakukan evakuasi. Tim gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Mulyono dari lokasi kejadian ke rumah duka pada pukul 16:45 WIB.
"Proses evakuasi melibatkan tim dari PMI, Polsek, Koramil, potensi relawan, dan warga. Kami juga melakukan pemeriksaan jenazah," tambah Didik.
Dalam proses evakuasi, PMI menggunakan ambulans (S 1147 NP/Bank Jatim), tandu, serta perlengkapan medis seperti handscoon dan kasa gulung untuk memastikan keamanan dan kesehatan semua yang terlibat.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan bahaya cuaca ekstrem, terutama saat musim hujan. Warga diimbau untuk lebih berhati-hati dan waspada saat beraktivitas di luar rumah, terutama di area terbuka seperti persawahan ketika cuaca buruk.
Identitas korban adalah Mulyono, laki-laki berusia 60 tahun, warga Dusun Kangkungan RT. 4, RW. 5, Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Mojokerto. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat setempat.