Japanese Red Cross Society dan PMI Mulai Program Kesiapsiagaan Tsunami di Pesisir Selatan Jember
Kunjungan ini menjadi pembuka bagi serangkaian kegiatan kesiapsiagaan yang secara resmi dibuka oleh Ketua PMI Kabupaten Jember, Dr. Muhammad Thamrin, SE MM, di Kantor Kepala Desa Puger Kulon.
Empat staf dari Bidang Penanggulangan Bencana JRCS, yaitu Chiaki Endo (Project Officer development coorporation divison international Departement, JRCS NHQ), Tsubasa Kurusu (Project Officer, operation division, JRCS Ibaraki Chapter), Takesi Yoshida (Project Officer, operation division, JRCS Okayama Chapter), dan Minako Shibuya (Communication Delegates), menemui para guru dan siswa SMPN 1 Puger.
Mereka berdialog untuk memahami sejauh mana pengetahuan para guru dan siswa tentang bencana tsunami, bahayanya, serta kesiapsiagaan sekolah terhadap bencana.
"Sehari sebelumnya, mereka juga mengunjungi SMKN 4 Jember dan berdialog dengan Palang Merah Remaja untuk menggali informasi tentang kesiapsiagaan bencana gempa," kata Weni Catur, Koordinator Kegiatan Kesiapsiagaan PMI dan JRCS di Jember.
Selain berdialog dengan pihak sekolah, JRCS juga mengamati 20 orang warga Desa Puger Kulon yang sedang mengikuti pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat oleh PMI.
"Sehari sebelumnya, mereka juga mengunjungi SMKN 4 Jember dan berdialog dengan Palang Merah Remaja untuk menggali informasi tentang kesiapsiagaan bencana gempa," kata Weni Catur, Koordinator Kegiatan Kesiapsiagaan PMI dan JRCS di Jember.
Selain berdialog dengan pihak sekolah, JRCS juga mengamati 20 orang warga Desa Puger Kulon yang sedang mengikuti pelatihan Siaga Bencana Berbasis Masyarakat oleh PMI.
Para peserta pelatihan menerima materi tentang kepalangmerahan, pengenalan bencana, dan kajian risikonya.
Kepala Desa Puger Kulon, Nurhasan, menyambut antusias pelatihan kesiapsiagaan bencana tsunami ini. Ia menyatakan bahwa pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki Jepang, sebagai negara yang sering mengalami gempa dan tsunami, sangat berharga untuk dibagikan kepada warganya.
"Jepang itu sering mengalami gempa dan tsunami, mereka kenyang pengalaman dan pelajaran dari bencana itu. Saya yakin mereka punya pengetahuan jitu untuk diberikan pada warga kami. Apalagi ini khan negara maju," ujar Nurhasan.
Proyek ketangguhan sekolah dan masyarakat ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga masyarakat dan sekolah penerima manfaat dapat memahami dan mengimplementasikan pesan-pesan kesiapsiagaan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain di Puger Kulon, JRCS dan PMI juga akan mengunjungi Desa Puger Wetan dan Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember pada hari Rabu (5/2/2025) untuk memulai kegiatan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat.
Kepala Desa Puger Kulon, Nurhasan, menyambut antusias pelatihan kesiapsiagaan bencana tsunami ini. Ia menyatakan bahwa pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki Jepang, sebagai negara yang sering mengalami gempa dan tsunami, sangat berharga untuk dibagikan kepada warganya.
"Jepang itu sering mengalami gempa dan tsunami, mereka kenyang pengalaman dan pelajaran dari bencana itu. Saya yakin mereka punya pengetahuan jitu untuk diberikan pada warga kami. Apalagi ini khan negara maju," ujar Nurhasan.
Proyek ketangguhan sekolah dan masyarakat ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga masyarakat dan sekolah penerima manfaat dapat memahami dan mengimplementasikan pesan-pesan kesiapsiagaan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain di Puger Kulon, JRCS dan PMI juga akan mengunjungi Desa Puger Wetan dan Desa Kepanjen, Kecamatan Gumukmas, Jember pada hari Rabu (5/2/2025) untuk memulai kegiatan kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel ini untuk konten akun media sosial komersial tanpa seizin redaksi lintas86.com. (mamang/min)